Dilansir dari ABC Indonesia, mereka adalah sejumlah kandidat kepolisian Federal Australia (AFP).
Kini para pelaku sedang menjalani proses penyelidikan, akibat pesta yang mereka gelar di Canberra, Jumat (3/4/2020).
Para calon polisi ini dianggap melanggar peraturan tentang batasan kerumunan yang sedang diterapkan Australia.
Dari video yang beredar, terlihat para calon polisi tersebut bernyanyi dan berteriak dengan kencang di malam hari.
Terlihat pula kerumunan hanya terjadi di salah satu kamar asrama tersebut, sedangkan kamar lainnya sepi.
Begitu pula dengan lingkungan di sekitar asrama, tidak ada aktivitas apa pun saat pesta berlangsung.
Pihak AFP telah mengaku mengetahui adanya beberapa calon polisi mereka yang mengadakan perkumpulan di salah satu asrama.
Namun belum diketahui berapa banyak calon anggota AFP yang ikut hadir dalam pesta itu.
Saat berita ini dirilis beberapa orang sedang diselidiki.
Australia menerapkan batasan perkumpulan maksimal 2 orang, dalam upaya menangani penyebaran Covid-19.
ABC Indonesia mengabarkan, dalam beberapa pekan terakhir anggota kepolisian berpatroli untuk memastikan tidak ada kerumunan.
Patroli dilakukan anggota kepolisian baik di tinglat federal maupun di semua negara bagian.
Hingga Selasa (7/4/2020) Negeri "Kanguru" mencatatkan total 5.908 kasus virus corona, menurut data dari Worldometers.
Sebanyak 46 korban meninggal dunia, sedangkan pasien sembuh berjumlah 2.547.
Kemudian dari 3.315 kasus aktif saat ini, 93 di antaranya dalam kondisi kritis.
Negara pimpinan Perdana Menteri Scott Morrison ini telah melakukan tes virus corona ke 310.700 penduduknya.
https://www.kompas.com/global/read/2020/04/07/180847070/di-tengah-wabah-corona-calon-polisi-australia-berpesta-di-asrama