Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sarankan Tes Vaksin Virus Corona di Afrika, 2 Dokter Perancis Dikecam

Kompas.com - 04/04/2020, 17:57 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Al Jazeera

PARIS, KOMPAS.com - Dua dokter di Perancis dikecam dan dianggap rasialis setelah mengusulkan agar tes vaksin virus corona dilakukan pada orang Afrika.

Dokter Jean-Paul Mira dan Camille Locht disebut melontarkan pernyataan itu dalam diskusi yang ditayangkan kanal televisi LCI, Rabu (1/4/2020).

Saat itu, diskusinya menyangkut apakah vaksin tuberkolosis BCG bisa digunakan melawan virus corona, dengan pengujiannya dilakukan di Eropa atau Australia.

Baca juga: Virus Corona Meluas di Afrika, 13 Negara Tertular dalam Seminggu Terakhir

"Ini mungkin terdengar provokatif. Tapi bisakah jika kita menggelar studi itu di Afrika," kata Mira, kepala unit perawatan intensif di Rumah Sakit Cochin, Paris.

Dilansir Al Jazeera Sabtu (4/4/2020), Mira menerangkan bahwa masyarakat di sana tidak melindungi diri sendiri, jadi potensi terpapar bakal terbuka.

"Di sana tidak ada masker, tak ada perawatan intensif atau pengobatan lain, seperti sejumlah studi terkait AIDS," terang dia.

Ucapan Mira itu mendapat tanggapan dari Locht, direktur penelitian di Institut Kesehatan Nasional Perancis, atau Inserm.

"Anda benar. Omong-omong, kami juga memikirkan secara paralel mengenai penelitian di Afrika menggunakan pendekatan yang sama," kata dia.

Tak pelak, ucapan dua pakar itu mendapat kecaman dari mantan pemain sepak bola asal Pantai Gading, Didier Drogba, di Twitter.

"Sangat memilukan jika mendengar ini. Afrika bukanlah laboratorium pengujian. Saya ingin mengecam ucapannya yang rendah, salah, dan cenderung rasialis ini," terang Drogba.

Politisi dari Partai Sosialis, Olivier Faure, tidak kalah keras dalam menyuarakan kecaman. "Afrika bukan tikus! Mereka bukan laboratorium Eropa!" kata dia.

Kelompok anti-rasialis, SOS Racisme, meminta kepada regulator media Negeri "Anggur" (CSA) untuk secara terbuka menyesalkan siaran itu.

Adapun persatuan advokat Maroko, atau Le Club des avocats au Maroc, menyatakan mereka berencana menggugat Mira atas tuduhan rasialis.

Baca juga: Gas Air Mata dan Peluru Karet, Cara Afrika Tertibkan Warganya Saat Lockdown

"Videonya menyimpang"

Di Twitter, Inserm selaku tempat kerja Locht merilis pernyataan dengan tagar #FakeNews, dan menerangkan bahwa tayangan itu melebar dari konteks.

"Video menyimpang, diambil dari wawancara LCI dengan salah satu peneliti kami terkait studi potensi vaksin BCG melawan Covid-19 kini menjadi subyek interpretasi ngawur," kata Inserm.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com