KINSHASA, KOMPAS.com - Dua puluh orang tewas pada Rabu (01/4/2020) ketika sambaran petir merusak saluran listrik bertegangan tinggi di pinggiran ibukota Kongo, tepatnya di wilayah Brazzaville sebagaimana dikabarkan Africa News.
Walikota Kintele, Stella Mensah Sassou Nguesso, mengatakan kepada radio pemerintah bahwa tujuh mayat telah dikirim ke rumah duka terdekat dan 13 lainnya ke rumah duka di ibukota, Kinshasa.
Baca juga: Remaja Tewas Tersengat Listrik di Plafon Gara-gara Ingin Main Game, Ini Kronologinya
Seorang saksi mata yang hanya mengaku bernama Rock mengatakan petir yang memotong dua kabel bertegangan tinggi telah menyetrum orang-orang yang berdiri memijak tanah.
Saksi lebih lanjut mengungkapkan bahwa salah satu kabel mendarat di sebuah halaman rumah yang dibanjiri air dan menyetrum tiga orang hingga mati. Pada hari itu, hujan lebat memang baru saja turun.
Baca juga: Singkirkan Kabel yang Melintang di Jalan, Pria Ini Tewas Tersengat Listrik
Korban lain tersengat listrik ketika mereka berusaha menyelamatkan tiga mantan korban yang tersengat.
Video amatir diunggah ke berbagai halaman media sosial mengindikasikan pihak berwenang bergegas menyelamatkan beberapa korban yang terluka.
Baca juga: Pekerja Gali Lubang Tewas Diduga Tersengat Listrik Saat Menggali Jalur Pipa
Berdasarkan saksi lain, mobil ambulans, mobil jenazah, petugas keamanan dan pekerja perusahaan listrik bergegas ke tempat kejadian.
Orang-orang pun dapat terlihat dari video amatir sedang membawa beberapa mayat dan orang terluka ke dalam mobil mereka untuk membawa mereka ke rumah duka dan rumah sakit.
Baca juga: Mengapa Burung Tidak Tersengat Listrik di Kabel Listrik?
Jumlah yang terluka dari peristiwa itu sejauh ini masih belum diketahui.
Insiden itu terjadi pada hari pertama lockdown yang dijadwalkan selama satu bulan. Negara Kongo sejauh ini telah mencatat 22 kasus infeksi virus corona dengan dua angka kematian.
Baca juga: Beri Bantuan ke Korban Banjir yang Tersengat Listrik, DPRD DKI: Kami Bukan Pencitraan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.