Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabar Baik di Tengah Wabah Corona: Ilmuwan Teliti Obat untuk Kurangi Komplikasi

Kompas.com - 25/03/2020, 21:12 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Dalam perjuangan untuk mengatasi penyebaran virus corona, selalu saja muncul kabar baik yang bisa menumbuhkan optimisme publik.

Kabar itu antara lain peneliti menyatakan virus ini tidak bermutasi cepat, menjadi berita bagus di tengah upaya pencarian vaksin.

Kemudian terdapat juga berbagai kisah kebaikan yang ditunjukkan publik di tengah merebaknya Covid-19, penyakit yang disebabkan virus corona.

Baca juga: Kabar Baik di Tengah Virus Corona: 103.000 Orang di Seluruh Dunia Sembuh

Dilansir dari berbagai sumber, berikut merupakan sejumlah kabar gembira dan memunculkan harapan bagi khalayak saat wabah menyebar.

1. Virus corona tidak bermutasi cepat

Peneliti dari Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory berdasarkan studi terbaru menyatakan, SARS-Cov-2 tidak serta merta melakukan mutasi di tubuh manusia.

Dilansir The Washington Post Rabu (25/3/2020), semua virus mengalami evolusi, mereplikasi diri begitu di inangnya, dan menyebar ke seluruh populasi.

Ada beberapa dari mutasi itu yang betahan dari seleksi alam. Namun dalam kasus SARS-Cov-2, patogen itu tidak mempunyai proofreading.

Ilmuwan menerangkan, karena tidak punya proofreading, maka kaasus yang muncul di sejumlah tempat hampir sama kode genetiknya.

Baca juga: Studi Perancis: Gabungan Klorokuin dan Antibiotik Bisa Kurangi Durasi Infeksi Virus Corona

Peter Thielen, pakar genetika molekuler di Universitas Johns Hopkins berujar, saat ini pihaknya meneliti sekitar 1.000 sampel.

Dia mengatakan, terdapat empat banding 10 perbedaan antara virus yang menginfeksi Amerika Serikat dengan yang pertama ditemukan di Wuhan, China.

"Ini adalah jumlah mutasi relatif kecil karena telah melewati sejumlah besar orang," papar Thielen. Kabar ini jelas merupakan berita positif.

Pasalnya melalui penelitian tersebut, ahli bisa menciptakan satu vaksin saja. Tidak seperti flu di mana mereka harus menghasilkan obat baru setiap tahunnya.

Baca juga: Trump: Obat Malaria Klorokuin Hadiah dari Tuhan untuk Atasi Virus Corona

2. Bantuan dari keluarga pengungsi Suriah

Seorang perempuan di Vancouver, Kanada, menceritakan bagaimana dia mendapat bantuan dari keluarga pengungsi Suriah yang pernah dia bantu.

Robin Stevenson yang berasal dari Leeds memutuskan mengisolasi bersama keluarga sekembalinya mereka dari Meksiko pada awal Maret.

Saat mengarantina itulah, Stevenson mengaku menerima telepon dari keluarga yang pernah dia bantu bermigrasi ke Amerika Utara pada 2016.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com