"Kapan kita bisa memperingatkan orang kalau bukan karena pandemi," tutup Bancheri.
Baca juga: Cerita WNI di Italia: Lockdown Bukan Berarti Hidup Monoton
Sabtu kemarin, Kepala Unit Perawatan Intensif Rumah Sakit Brescia, Giuseppe, Natalini, mengatakan orang Italia harus lebih waspada.
Brescia yang terletak 100 kilometer di timur Milan, memiliki 4.648 kasus infeksi, terbanyak di Italia setelah Bergamo.
"Jangan meremehkan pembatasan yang ditetapkan," kata Natalini pada Rai News24.
Baca juga: Italia Masih Lockdown, Presiden AIC Heran Ada Tim Jadwalkan Latihan
Infeksi terus meningkat dan para pakar kesehatan memperingatkan bahwa puncaknya belum tercapai.
Sementara itu rumah sakit seperti di Brescia sudah berada di titik tertingginya.
Para dokter, perawat, dan pastor yang memberi ritual, telah meninggal karena wabah virus corona, dan setiap hari membawa berita buruk tentang kasus baru dan kematian.
Di dua biara kota Vatikan, 59 biarawati ditemukan terinfeksi, menurut laporan surat kabar Il Messagero pada Sabtu (21/3/2020).
Baca juga: Mengapa Isolasi dan Karantina Penting untuk Cegah Penyebaran Corona?
Akan tetapi, di tengah lautan berita mengerikan ini, ada secercah titik terang.
Menteri daerah, Francesco Boccia, yang memanggil 300 sukarelawan dokter, perawat, dan spesialis lainnya untuk satuan tugas medis dalam membantu rumah sakit dengan dampak terparah, kini telah mengumpulkan 1.500 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.