Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patung Kristus Penebus Brasil Disinari Bendera Negara yang Terpapar Virus Corona

Kompas.com - 21/03/2020, 15:12 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

RIO DE JANEIRO, KOMPAS.com - Ikon Brasil, Patung Kristus Penebus, dilaporkan dihiasi dengan bendera negara yang terpapar virus corona.

Patung setinggi 38 meter yang berlokasi di Rio de Janeiro ini juga memperlihatkan tagar #praytogether dalam berbagai bahasa.

Uskup Agung Orani Joao Tempesta menggelar misa di kawasan Patung Kristus Penebus selama perhelatan acara, dan meminta umat Katolik mendoakan yang sakit.

Baca juga: Catatkan 627 Kematian Virus Corona dalam Sehari, Korban Meninggal di Italia Capai 4.032 Orang

Situs Gunung Corcovado, tempat patung itu berdiri dan menarik dua juta pengunjung setiap tahunnya, ditutup selama sepekan sejak Selasa (17/3/2020).

Institut Chico Mendes memerintahkan adanya penutupan taman nasional itu sebagai bentuk langkah pencegahan dari wabah virus corona.

Berdasarkan data Sabtu (21/3/2020) dilansir Daily Mail, Brasil melaporkan adanya 970 kasus penularan Covid-19, dengan 11 di antaranya meninggal.

Rio de Janeiro memasuki masa krisis, di mana pemadam kebakaran turun ke jalan dan melalui pengeras suara, meminta pengunjung pantai untuk pulang.

Gubernur Rio Wilson Witzel menerbitkan dekrit. Dia meminta agar restoran hingga bar mengurangi kapasitas mereka sebanyak 30 persen selama 15 hari.

Dia juga meminta agar kapal dan bus mengurangi jumlah penumpang menjadi setengah, menutup pusat perbelanjaan, dan meminta warga agar menjauhi pantai.

Dekrit tersebut juga berisi imbauan agar sekolah diminta belajar dari rumah, dan segala aktivitas yang membutuhkan pertemuan agar ditiadakan.

Maurilivia Gomes, turis asal Negara Bagian Goias mengatakan, dirinya sudah melakukan langkah pencegahan di tengah waswas dan ketakutan.

Baca juga: Tetap Menikah di Tengah Virus Corona, Pasangan di Palestina Ini Pakai Masker

"Kami akan tetap berusaha menikmati momen ini. Karena tentunya kami tidak bisa hanya berdiam di hotel selama empat hari setelah jauh-jauh datang ke sini," kata dia.

Di tengah upaya pemerintah lokal untuk mengantisipasi penyebaran, Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengaku skeptis dengan tingkat keparahan wabah.

Kepada radio lokal, Radio Tupi, dia menuturkan saat ini orang-orang terjebak dalam histeria. Menurutnya, itu yang menyebabkan akhir dunia.

"Negara seperti Brasil, misalnya, hanya bisa selamat dari wabah ini jika sejumlah orang yang terinfeksi sembuh dan menciptakan kekebalan," ujar dia.

Bagi kebanyakan penderita Covid-19, gejala yang ditimbulkan ringan hingga menengah, seperti mengalami batuk atau demam.

Namun bagian sebagian lainnya, seperti lanjut usia dan pemilik penyakit bawaan, virus corona tersebut bisa memberi masalah serius. Puncaknya adalah kematian.

Baca juga: Akibat Virus Corona, Pemakaman di Italia Diiringi Kekhawatiran dan Kesunyian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com