Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catatkan 627 Kematian Virus Corona dalam Sehari, Korban Meninggal di Italia Capai 4.032 Orang

Kompas.com - 21/03/2020, 14:09 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

ROMA, KOMPAS.com - Pemerintah Italia menerapkan aturan kuno tambahan terhadap publik setelah mencatatkan total 4.032 korban meninggal akibat virus corona.

Jumlah yang membuat Italia melampaui negara asal pandemi, China, diumumkan setelah dalam sehari, terdapat 627 angka kematian baru.

Pemerintah Bergamo, kota yang paling terdampak wabah, meyakini jumlah korban fatal yang sebenarnya lebih banyak empat kali lipat dari laporan resmi.

Baca juga: Akibat Virus Corona, Pemakaman di Italia Berbalut Kekhawatiran dan Kesunyian

Kepada Huffington Post, Wali Kota Giorgio Gori menyatakan banyak lansia kebanyakan meninggal di rumah mereka atau panti jompo.

"Mereka mengembuskan napas terakhir tanpa dites baik sebelum atau sesudah mereka meninggal," kata Gori dikutip Channel News Asia Sabtu (21/3/2020).

Gori menambahkan, sejumlah koleganya sesama wali kota Italia mengungkapkan ada kemungkinan angka kematian di tempat mereka jauh lebih tinggi.

Merespons permintaan dari gubernur region yang paling parah terdampak virus corona, Roma mengumumkan mulai Sabtu, seluruh taman ditutup.

Selain itu, publik juga diminta tidak berkegiatan di luar rumah setelah kasus infeksi di Negeri "Pizza" menyentuh level 47.021.

Baca juga: Tentara Italia Dikerahkan untuk Lockdown Daerah Paling Terdampak Virus Corona

"Kami harus menerapkan aksi tambahan untuk menghentikan infeksi. Perbaiki perilaku setiap orang untuk memenangkan perang ini," kata Menteri Kesehatan Roberto Speranza.

Pemerintah pusat menyatakan, mereka begitu frustrasi karena dalam beberapa hari terakhir, masih ada orang yang diketahui keluar rumah.

Melalui aturan lockdown baru yang diterapkan, setiap orang secara efektif dilarang untuk sekadar jogging atau bersepeda.

"Kami sudah melihat ratusan orang meninggal. Berapa banyak lagi sebelum mereka paham tragedi sedang berlangsung?" keluh Sergio Venturi, kepala tim respons Covid-19 di Emilia-Romagna.

Baca juga: 50.000 Orang Didenda di Italia karena Langgar Aturan Lockdown

Lebih buruk dari China

Pada Kamis (19/3/2020), Italia menyalip Negeri "Panda" sebagai negara dengan angka korban meninggal tertinggi akibat virus corona.

Menurut Kepala Badan Perlindungan Sipil Angelo Borrelli kepada Rai Radio, pihaknya memperkirakan puncak wabah bisa terjadi beberapa pekan mendatang.

Para pejabat mengkhawatirkan dampak virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 di Milan, ibu kota Region Lombardy sekaligus kota terpenting kedua Italia.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com