BERLIN, KOMPAS.com - Uni Eropa membuat rencana darurat untuk mengatasi penyebaran virus corona dengan menyediakan kasur-kasur militer di rumah sakit.
Berikut ini adalah rencana negara-negara di Eropa dalam merespon kondisi penyebaran virus corona sampai kemungkinan terburuk:
Meski pemerintah Austria belum menyiapkan rencana darurat namun mereka meyakinkan akan berupaya semaksimal mungkin. Pemerintah Austria masih belum melakukan pengisolasian kota atau pun desa.
Pemerintah Inggris telah mengestimasikan hingga seperlima karyawan bisa keluar dari pekerjaan pada saat puncak wabah.
Tekanan pada layanan darurat dapat dilihat dari fokus polisi pada masalah-masalah kriminal serius terhadap rumah sakit yang menunda operasi atau pun membuat staf pensiun kembali bekerja.
Pemerintah juga telah mencoba untuk memperlambat penyebaran virus dengan menutup sekolah, membataskan pertemuan besar dan mengizinkan warga negaranya untuk bekerja dari rumah.
Menteri kesehatan Estonia, Mart Helme mengatakan bahwa kepolisian dan penjaga perbatasan Estonia telah siap membantu proses karantina walau tidak mengumumkan situasi darurat di negaranya.
Rencana pemerintah juga baru akan didiskusikan pada Kamis (05/03/2020).
Baca juga: Vatikan: Paus Fransiskus Terkena Flu, Bukan Virus Corona
Militer Perancis siap untuk turun tangan jika diperlukan, begitu kurang lebih ungkapan menteri pertahanan Perancis, Florence Parly tanpa memberikan keterangan lebih lanjut.
"Rumah sakit militer selalu siaga untuk menjaga pasien terinfeksi virus corona," imbuhnya.
Menteri kesehatan Jerman, Jens Spahn mengatakan bahwa tenaga medis semestinya fokus pada kasus-kasus yang akut jika penyebaran virus semakin memburuk, membutuhkan perencanaan, maka operasi-operasi yang kurang mendesak dapat ditunda.
Menteri dalam negeri Jerman, Horst Seehofer menerangkan bahwa tindakan menutup seluruh kota dan desa juga menjadi opsi bagi pemerintah Jerman jika ternyata infeksi virus semakin membahayakan.
Pemerintah Yunani pada bulan lalu mengatakan bahwa penutupan area publik dan pelarangan wisata akan diaktivasikan jika wabah menyebar massal.
Peraturannya berada di dalam dekrit pemerintah termasuk pelarangan wisata sementara ke dan dari negara-negara dengan angka infeksi tinggi, dan menyediakan kasur jika dibutuhkan di hotel-hotel dan klinik-klinik khusus.
Dekrit pemerintah juga memberlakukan penutupan area pertemuan publik seperti sekolah, tempat ibadah, bioskop, tempat olahraga dan bisnis.
Pemerintah Italia masih belum menyiapkan rencana untuk kemungkinan kasus terburuk namun kasus terberat yang melanda negara itu kemudian memberlakukan karantina pada 11 kota di bagian utara Italia.
Gereja, sekolah dan museum telah ditutup untuk karantina, beberapa wilayah juga diberlakukan hal serupa.
Peraturan itu diharapkan pemerintah Italia mampu diadaptasikan pada Rabu dan dapat diaplikasikan ke seluruh bagian negara. Peraturan itu juga menyarakankan setiap warganya untuk punya jarak satu sama lain, menghindari tempat umum dan pertandingan bola. Kemungkinan penutupan sekolah dan universitas juga akan disepakati.
Baca juga: Jabat Tangan Dilarang di Tengah Virus Corona, Negara Ini Gunakan Cara Menyapa Baru
Pemerintah Latvia telah menyediakan 100 kasur rumah sakit untuk pasien infeksi virus corona. Negara Baltik kecil hanya memiliki satu kasus sejauh ini.
Pemerintah Belanda masih belum memiliki rencana panjang terkait penanganan kasus terburuk. Tapi menteri kesehatan Belanda, Bruno Bruins meminta pemerintah pusat untuk melakukan satu langkah lebih maju dalam persiapan penyebaran virus dalam skala besar.
Langkah itu termasuk meminta rumah sakit-rumah sakit untuk meningkatkan jumlah karyawan dan mencari alternatif tempat lain untuk pasien sakit.
Menteri kesehatan juga bekerja dengan pemerintah kota dan layanan keselamatan untuk menyiapkan skrip dengan instruksi detil terkait penanganan virus corona sebagai upaya penjagaan jika suatu saat epidemi memburuk.
Parlemen Belanda akan membahas peraturan itu pada Kamis (05/03/2020).
Otoritas kesehatan Norwegia telah membuat rencana kontingnensi untuk kasus di bawah 25 persen dari populasi Norwegia jika terinfeksi.
Seluruh tindakan operasi yang tidak berkaitan dengan virus corona akan ditunda untuk memudahkan beban rumah sakit, khususnya bagian ICU.
Parlemen Polandia telah mengeluarkan undang-undang yang memberikan kekuatan darurat pemerintah untuk memerangi penyebaran virus. Termasuk mengikutsertakan kekuatan militer, yang turut ambil peran secara langsung dalam penjualan obat atau pembatasan pergerakan warga.
Draft Undang-Undangnya juga memuat pengizinan kepada warga untuk bekerja dari rumah dan klaim kompensasi dalam penutupan sekolah.
Baca juga: Ini Kisah Pasien Satu-satunya yang Terinfeksi Virus Corona di Rusia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.