Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Singapura Keluarkan Larangan Konsumsi Permen Produk Malaysia Ini

SINGAPURA, KOMPAS.com - Badan Makanan Singapura (SFA) pada Jumat (12/4/2024) mendesak warganya untuk tidak membeli atau mengonsumsi produk makanan Malaysia yang disebut "KINGU GINSENG CANDY" karena dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang merugikan.

Dalam sebuah keterangan, SFA menjelaskan, permen tersebut ditemukan mengandung Tadalafil, yakni obat resep yang digunakan untuk mengobati disfungsi ereksi.

Disebutkan, bahwa permen itu telah dipasarkan di platform e-commerce Singapura sebagai permen dengan klaim efek peningkatan seksual pria.

Maka dari itu, SFA telah meminta berbagai platform e-commerce untuk menghapus "KINGU GINSENG CANDY" dari daftar penjualan.

Mereka juga mengeluarkan peringatan kepada setiap penjual untuk tidak menjual produk tersebut.

Badan Singapura juga melampirkan foto-foto permen yang dimaksud dan kemasannya, serta mengungkapkan bahwa produk tersebut berasal dari Malaysia.

Menurut SFA, Tadalafil adalah obat resep yang digunakan untuk mengobati disfungsi ereksi dan hanya boleh diberikan di bawah pengawasan medis.

Selain itu, penggunaan obat yang tidak tepat berbahaya dan dapat meningkatkan risiko efek samping yang serius.

Selain itu, Tadalafil juga dapat menimbulkan risiko serius pada individu tertentu, terutama mereka yang memiliki masalah jantung.

Bagi mereka yang telah membeli permen "KINGU GINSENG CANDY", SFA menghimbau untuk tidak mengkonsumsinya.

Sedangkan bagi siapa saja yang telah mengonsumsi permen tersebut dan memiliki kekhawatiran tentang kesehatan mereka, SFA menyarankan mereka untuk mencari nasihat medis.

SFA kemudian mengulangi bahwa konsumen harus berhati-hati dan waspada terhadap risiko yang terkait dengan mengonsumsi makanan yang dibeli dari sumber yang tidak diketahui atau tidak diverifikasi dan disarankan untuk mencari informasi lebih lanjut sebelum melakukan pembelian.

https://www.kompas.com/global/read/2024/04/13/120500470/singapura-keluarkan-larangan-konsumsi-permen-produk-malaysia-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke