Sang presiden sedang diselidiki setelah terlihat mengenakan perhiasan mewah, tetapi tidak dilaporkan, dan mengguncang pemerintahannya yang tidak populer.
Pekan lalu dia mengatakan kepada jaksa, dia melakukan kesalahan dengan menerima sewaan jam tangan tersebut dari temannya, Gubernur Ayacucho Wilfredo Oscorima, dan telah mengembalikannya.
Pengacara Oscorima mengatakan, jam tangan dan gelang—yang mereknya tidak disebutkan—disita ketika dia menyerahkannya kepada jaksa sebagai bagian dari penyelidikan.
"Jaksa memutuskan untuk melakukan penyitaan, tanpa perintah pengadilan. Argumentasinya adalah aset tersebut bisa saja hilang," kata pengacara Humberto Abanto kepada wartawan, dikutip dari kantor berita AFP.
Boluarte juga membantah memiliki perhiasan Cartier dan Van Cleef & Arpels, yang menurut penyelidikan media dia kenakan di acara resmi.
“Semua yang dikatakan itu salah,” kata Boluarte pada Jumat (5/4/2024), setelah memberikan pernyataan kepada jaksa selama 5,5 jam.
Boluarte memiliki peringkat persetujuan berkisar sekitar 10 persen, dan mengalami masa-masa sulit sejak mengambil alih kekuasaan pada 2022 dari Pedro Castillo, yang mencoba membubarkan Kongres dan memerintah melalui dekrit, berujung pada penangkapan dan pemakzulannya.
Pada 2023, jaksa penuntut menyelidiki tuduhan Boluarte melakukan genosida, pembunuhan, dan luka serius atas kematian lebih dari 50 pengunjuk rasa selama tindakan keras terhadap demonstrasi yang menuntut pengunduran dirinya dan mengadakan pemilihan umum baru.
https://www.kompas.com/global/read/2024/04/11/151453070/skandal-jam-tangan-rolex-presiden-peru-boluarte-mengaku-itu-barang-sewaan