Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rusia Temukan Data Pro-Ukraina di Ponsel Tersangka Penyerangan Moskwa

MOSKWA, KOMPAS.com - Penyelidik Rusia temukan data pro-Ukraina dari salah satu tersangka penyerangan Moskwa di ponselnya.

Sebelumnya, ISIS telah berkali-kali mengaku bertanggung jawab atas serangan 22 Maret yang menewaskan lebih dari 140 orang.

Tetapi, Moskwa telah berulang kali mencoba menghubungkan Kyiv dan Barat dengan serangan tersebut, meskipun berulang kali dibantah.

Ukraina dan negara-negara Barat menuduh Moskwa mencoba mengeksploitasi tragedi tersebut dengan menyatakan secara tidak langsung, tanpa memberikan bukti, bahwa Ukraina berada di balik serangan teror tersebut.

Orang-orang bersenjata yang mengenakan kamuflase menyerbu gedung Balai Kota Crocus di pinggiran kota Moskwa sebelum membakar gedung tersebut.

Belasan tersangka telah ditangkap termasuk empat penyerang, yang semuanya berasal dari negara Tajikistan di Asia Tengah.

Dikutip dari AFP pada Jumat (5/4/2024), penyelidik Rusia mengatakan pada hari Jumat mengenai data dari salah satu ponsel tersangka.

Yakni menunjukkan bahwa pada pagi hari 24 Februari 2024, peringatan kedua serangan militer Rusia di Ukraina, dia mencari foto Balai Kota Crocus dan mengirimkannya ke yang lain.

Dikatakan tersangka telah mengonfirmasi semua ini dalam pernyataannya.

Ada pertanyaan yang muncul mengenai validitas interogasi terhadap orang-orang yang ditangkap Moskwa, usai empat pria bersenjata diseret ke pengadilan Moskow dan telah diinterogasi.

Komite Investigasi Rusia juga mengatakan telah menemukan foto di ponsel sama yang menunjukkan pria berkamuflase memegang bendera Ukraina di depan bangunan yang hancur.

"Data ini mungkin menunjukkan adanya hubungan antara serangan itu dan konflik di Ukraina," kata Komite Investigasi Rusia.

Sementara Amerika Serikat mengatakan pihaknya telah secara terbuka dan pribadi memperingatkan Rusia pada awal Maret bahwa kelompok ekstremis merencanakan serangan terhadap gedung konser di Moskwa.

Pejabat intelijen AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada media Amerika setelah pembantaian tersebut bahwa mereka telah memberi tahu Moskwa bahwa Balai Kota Crocus yang secara khusus direncanakan akan diserang oleh ISIS.

Rusia mengabaikan peringatan tersebut. Hanya tiga hari sebelum serangan itu, Presiden Vladimir Putin menuduh Washington melakukan pemerasan dan mencoba mengintimidasi Rusia.

https://www.kompas.com/global/read/2024/04/05/154449470/rusia-temukan-data-pro-ukraina-di-ponsel-tersangka-penyerangan-moskwa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke