Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rangkuman Hari Ke-768 Serangan Rusia ke Ukraina: Bom Tewaskan Pejabat Rusia | Perancis Berharap ke China

KOMPAS.com - Perang Rusia-Ukraina masih terus berlanjut. Bahkan sudah memasuki hari ke-768 pada Senin (1/4/2024).

Pada hari Senin, bom mobil meledak dan menewaskan seorang pejabat pemerintah yang ditunjuk Moskwa.

Pada hari yang sama, Perancis berharap kepada China agar mengirim pesan ke Rusia terkait perang di Ukraina.

Berikut ini rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-768 dikutip dari kantor berita AFP.

1. Bom mobil tewaskan pejabat Rusia

Sebuah bom mobil di wilayah yang dikuasai Rusia di wilayah Lugansk timur Ukraina menewaskan seorang pejabat pemerintah yang ditunjuk Moskwa pada hari Senin (1/4/2024).

Komite Investigasi Rusia cabang lokal, yang menyelidiki kejahatan besar mengatakan, wakil kepala badan administratif milik negara terbunuh ketika sebuah alat tak dikenal meledak di dalam mobil pada Senin sore.

Beberapa pejabat yang ditempatkan Moskwa di Ukraina timur telah tewas dalam serangan yang dirancang oleh pasukan Kyiv atau pro-Kyiv sejak Rusia melancarkan serangan militernya pada Februari 2022.

Komite Investigasi mengunggah foto SUV berwarna terang dengan jendela dan pintu pecah serta puing-puing berserakan di seberang jalan di Starobilsk, sebuah kota di Lugansk.

"Keadaan insiden dan orang-orang yang terlibat dalam kejahatan tersebut sedang diselidiki," katanya, seraya menambahkan bahwa penyelidikan terhadap aksi teroris telah dibuka.

Kepala Kota Vladimir Chernev menyebut korban sebagai Valery Chaika, seorang pejabat di Lugansk.

"Kawan kami sudah meninggal," tulisnya dalam postingan di Telegram, menyerukan warga untuk berhati-hati dan melaporkan aktivitas mencurigakan apa pun kepada pihak berwenang.

2. Perancis ingin China kirim pesan ke Rusia terkait perang di Ukraina

Diplomat utama Perancis mengatakan pada hari Senin bahwa Paris ingin China mengirimkan pesan yang jelas kepada sekutunya, Rusia, mengenai perang di Ukraina, setelah pertemuan dengan mitranya di Beijing.

Perancis dan China telah berupaya untuk memperkuat hubungan dalam beberapa tahun terakhir dan dalam pertemuan di Paris pada Februari, Menlu Wang Yi mengatakan kepada Presiden Emmanuel Macron bahwa China menghargai sikap “independen” negaranya.

Namun Paris juga berusaha menekan China mengenai hubungannya dengan Moskwa, yang semakin erat sejak invasi ke Ukraina.

Meskipun China mengatakan pihaknya netral dalam konflik Ukraina, China dikritik karena menolak mengutuk Moskwa atas serangannya.

Sebaliknya, Paris menjadi salah satu pendukung kuat Kyiv, dan Macron pada Februari bahkan menolak untuk mengesampingkan penempatan pasukan di Ukraina.

Menlu Stephane Sejourne mengatakan pada hari Senin bahwa China memainkan peran penting dalam penghormatan terhadap hukum internasional. Termasuk kedaulatan Ukraina.

"Oleh karena itu kami jelas berharap bahwa China akan mengirimkan pesan yang sangat jelas kepada Rusia," harapnya.

"Kami yakin bahwa tidak akan ada perdamaian abadi jika tidak dinegosiasikan dengan Ukraina," katanya pada konferensi pers di Beijing.

Tidak akan ada keamanan bagi Eropa jika tidak ada perdamaian sesuai hukum internasional.

https://www.kompas.com/global/read/2024/04/02/141700970/rangkuman-hari-ke-768-serangan-rusia-ke-ukraina--bom-tewaskan-pejabat

Terkini Lainnya

Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Global
Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Global
[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

Global
China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan 'Satu China'

China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan "Satu China"

Global
Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Global
Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Global
Meski Alami Luka Bakar, Jenazah Presiden Iran Dapat Dikenali dan Tak Perlu Tes DNA

Meski Alami Luka Bakar, Jenazah Presiden Iran Dapat Dikenali dan Tak Perlu Tes DNA

Global
ICC Ancang-ancang Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Israel dan Pemimpin Hamas

ICC Ancang-ancang Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Israel dan Pemimpin Hamas

Global
Ukraina Jatuhkan 29 Drone Rusia dalam Semalam, Targetkan Barat, Tengah, dan Selatan

Ukraina Jatuhkan 29 Drone Rusia dalam Semalam, Targetkan Barat, Tengah, dan Selatan

Global
Hari Ini, Kondisi PM Slovakia Stabil dan Membaik

Hari Ini, Kondisi PM Slovakia Stabil dan Membaik

Global
Jasad Presiden Iran Ebrahim Raisi Ditemukan dan Dibawa ke Tabriz, Operasi Pencarian Diakhiri

Jasad Presiden Iran Ebrahim Raisi Ditemukan dan Dibawa ke Tabriz, Operasi Pencarian Diakhiri

Global
Penikaman di SD China, 2 Orang Tewas, 10 Lainnya Terluka

Penikaman di SD China, 2 Orang Tewas, 10 Lainnya Terluka

Global
Apa Tujuan Asli Putin Menginvasi Ukraina?

Apa Tujuan Asli Putin Menginvasi Ukraina?

Internasional
Hamas: Ebrahim Raisi, Sosok Terhormat Pendukung Palestina

Hamas: Ebrahim Raisi, Sosok Terhormat Pendukung Palestina

Global
ISIS Serang Wisatawan Asing di Afghanistan, Sektor Pariwisata Terguncang

ISIS Serang Wisatawan Asing di Afghanistan, Sektor Pariwisata Terguncang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke