GAZA, KOMPAS.com - Kelompok Hamas pada Selasa (26/3/2024) mengatakan, sebanyak 12 orang tenggelam di Mediterania saat mencoba mendapatkan bantuan yang dijauhkan melalui udara ke Gaza.
Sedangkan enam orang tewas dalam desak-desakan.
Kematian tersebut terjadi di wilayah Gaza utara yang dilanda kelaparan pada Senin (25/4/2024).
Ketika itu banyak warga Gaza yang berlomba-lomba mengumpulkan paket-paket bantuan yang dijatuhkan dari pesawat di sepanjang pantai Mediterania Gaza.
Hamas pun menyerukan diakhirinya pengiriman bantuan lewat udara ke Gaza.
“Kami menyerukan segera diakhirinya operasi penerjunan udara… dan kami menuntut pembukaan penyeberangan darat segera dan cepat agar bantuan kemanusiaan dapat menjangkau rakyat Palestina,” kata kelompok tersebut, sebagaimana dikutip dari AFP.
Penuturan warga
Salah satu warga Gaza yang ikut berdesak-desakan untuk bisa mendapatkan bantuan makanan dari udara adalah Mohammad al-Sabaawi.
“Orang-orang sekarat hanya untuk mendapatkan sekaleng tuna,” katanya, sambil membawa tas kosong di bahunya dan bersama seorang anak laki-laki di sampingnya.
Kelompok-kelompok bantuan mengatakan, baru sedikit bantuan yang bisa diberikan kepada penduduk Gaza.
Bantuan yang masuk ke wilayah Palestina melalui jalur darat nyatanya kini jauh di bawah tingkat sebelum perang.
Menurut UNRWA, badan PBB untuk pengungsi Palestina, sekarang tinggal 150 kendaraan per hari yang masuk mengirim bantuan ke Gaza, jauh dibandingkan setidaknya 500 kendaraan sebelum perang.
Ketika warga Gaza semakin putus asa, pemerintah asing beralih menggunakan bantuan udara, khususnya di wilayah utara yang sulit dijangkau, termasuk Kota Gaza.
Amerika Serikat, Perancis, dan Yordania adalah beberapa negara yang melakukan pengiriman via udara kepada orang-orang yang tinggal di reruntuhan kota terbesar di wilayah yang terkepung tersebut.
https://www.kompas.com/global/read/2024/03/26/191235170/12-warga-palestina-tewas-tenggelam-saat-kejar-bantuan-yang-dijatuhkan