Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hamas-Houthi Adakan Pertemuan Jarang Terjadi, Apa yang Dibahas?

SANAA, KOMPAS.com - Tokoh senior Hamas Palestina dan Houthi Yaman mengadakan pertemuan yang jarang terjadi untuk membahas koordinasi tindakan mereka terhadap Israel.

Demikian dikatakan sumber faksi Palestina kepada AFP pada Jumat (15/3/2024).

Diketahui, Hamas dan Houthi termasuk dalam poros perlawanan atau kumpulan gerakan yang didukung Iran yang memusuhi Israel dan Amerika Serikat yang juga mencakup milisi Hezbollah Lebanon dan Irak.

Kelompok Houthi telah menyerang pelayaran Laut Merah selama berbulan-bulan sejak perang Israel-Hamas pecah pada 7 Oktober, dan mengatakan bahwa mereka menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza.

Menurut sumber dari Hamas dan Jihad Islam, para pemimpin dari dua kelompok Islam Palestina, serta Front Populer Marxis untuk Pembebasan Palestina, mengadakan pertemuan penting dengan perwakilan Houthi minggu lalu.

Kelompok tersebut membahas mekanisme untuk mengoordinasikan tindakan perlawanan mereka untuk tahap selanjutnya mengenai perang di Gaza.

Kelompok Palestina dan Houthi juga berbicara tentang kemungkinan serangan darat Israel ke Rafah di Gaza selatan.

Menurut PBB, sekitar 1,5 juta orang berkumpul di sekitar Rafah, benteng terakhir Hamas di Gaza. Namun Rafah menjadi tempat bagi banyak pengungsi yang berdesakan di perbatasan Mesir dalam kondisi kehidupan yang mengerikan.

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Jumat bahwa dia telah menyetujui rencana militer untuk melakukan serangan di Rafah.

Kelompok Houthi menegaskan bahwa mereka akan melanjutkan serangan mereka terhadap pengiriman Laut Merah guna mendukung perlawanan Palestina, menurut sumber Hamas dan Jihad Islam.

Pemimpin Houthi, Abdul Malik al-Huthi mengatakan pada hari Kamis bahwa serangan mereka akan diperluas untuk menargetkan kapal-kapal yang menghindari Laut Merah dengan melewati Tanjung Harapan di Afrika Selatan.

Serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya pada 7 Oktober 2023 mengakibatkan sekitar 1.160 kematian di Israel, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP atas angka resmi Israel.

Hamas Palestina juga menyandera sekitar 250 sandera Israel dan asing, puluhan di antaranya dibebaskan selama gencatan senjata selama seminggu pada bulan November.

Namun, Israel yakin sekitar 130 tawanan masih berada di Gaza, termasuk 32 orang yang diduga tewas.

Meski demikian, serangan balasan Israel terhadap Hamas atau perang Israel-Hamas telah menewaskan sedikitnya 31.490 orang di Gaza, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan wilayah tersebut.

https://www.kompas.com/global/read/2024/03/16/083700370/hamas-houthi-adakan-pertemuan-jarang-terjadi-apa-yang-dibahas-

Terkini Lainnya

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke