Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Keteguhan Tak Terbantahkan Alexei Navalny Melawan Kekuasaan Putin

Pengasingan, menurutnya, akan mengarah pada apa yang disebut ketidakrelevanan politik.

Seruan menentang Vladimir Putin teguh digelorakan. Semasa hidup, Alexei Navalny tak mau sebagai seorang munafik.

Navalny berpegang pada keyakinan ini ketika iklim politik di Rusia memburuk dan ruang untuk perbedaan pendapat semakin menyempit di era kekuasaan Putin.

Bahkan setelah dia diracuni dengan novichok pada tahun 2020, yang menyebabkan keputusan naasnya untuk kembali pada awal tahun depan terasa terseok-seok, Navalny tetap tangguh.

Dilansir dari Guardian, pihak berwenang Rusia telah mencoba berbagai metode untuk membungkam Navalny selama lebih dari satu dekade.

Awalnya, beberapa orang di Kremlin mengira dia bisa diizinkan untuk tetap berada di kancah politik sebagai pelepas rasa ketidakpuasan warga perkotaan Rusia.

Kinerja yang sangat bagus dalam pemilihan walikota Moskwa tahun 2013 membuahkan hasil.

Sebaliknya, pihak berwenang malah melancarkan berbagai kasus kriminal terhadapnya.

Pada 2014, Navalny dimasukkan ke dalam tahanan rumah dan saudaranya, Oleg, dijatuhi hukuman penjara tiga setengah tahun, yang secara luas dipandang sebagai cara untuk menekannya.

Beberapa orang berpendapat bahwa dia mungkin lebih berguna bagi gerakan oposisi Rusia di luar negeri dan bebas daripada di Rusia. Di negaranya sendiri, dia berpotensi dikirim untuk bergabung dengan saudaranya di penjara.

Pada akhir tahun sebelum dijebloskan ke penjara, Navalny berjalan-jalan di sekitar apartemen kecilnya di pinggiran kota Moskwa dengan mengenakan pelindung kaki, mencemooh gagasan bahwa mungkin lebih baik dia pergi saja.

"Jika saya ingin orang-orang mempercayai saya maka saya harus berbagi risiko dengan mereka dan tetap di sini. Bagaimana saya bisa mengajak mereka ikut serta dalam protes dan sebagainya jika mereka mengambil risiko, sedangkan saya tidak?” katanya, menunjukkan keteguhan hati, melawan hegemoni Putin.

https://www.kompas.com/global/read/2024/02/17/183000970/keteguhan-tak-terbantahkan-alexei-navalny-melawan-kekuasaan-putin

Terkini Lainnya

Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik Turun 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik Turun 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Global
Menlu Jerman: Ukraina Butuh Segera Tingkatkan Pertahanan Udara untuk Lawan Rusia

Menlu Jerman: Ukraina Butuh Segera Tingkatkan Pertahanan Udara untuk Lawan Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Global
Presiden Raisi Meninggal, Kedubes Iran Sampaikan Terima Kasih atas Belasungkawa Indonesia

Presiden Raisi Meninggal, Kedubes Iran Sampaikan Terima Kasih atas Belasungkawa Indonesia

Global
Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Internasional
Gelombang Panas India Capai 47,4 Derajat Celsius, Sekolah di New Delhi Tutup

Gelombang Panas India Capai 47,4 Derajat Celsius, Sekolah di New Delhi Tutup

Global
ChatGPT Tangguhkan Suara AI Mirip Scarlett Johansson

ChatGPT Tangguhkan Suara AI Mirip Scarlett Johansson

Global
Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah, 1 Penumpang Tewas, 30 Terluka

Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah, 1 Penumpang Tewas, 30 Terluka

Global
Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Global
Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Global
Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Global
Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Global
Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Internasional
AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

Global
WNI di Singapura Luncurkan 'MISI', Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

WNI di Singapura Luncurkan "MISI", Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke