Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Konflik Pakistan-Iran: Mengenal Balochistan yang Jadi Lokasi Serangan

Balochistan menjadi rumah bagi aksi pemberontakan yang dilancarkan oleh kelompok nasionalis Baloch melawan Pemerintah Pakistan. Akibatnya, ribuan orang telah menjadi korban di kedua pihak.

Bukan hanya itu, wilayah ini juga menjadi pusat ketegangan di tingkat regional. Iran dan Pakistan saling menuduh bahwa masing-masing menyembunyikan "teroris" separatis Baloch di sana.

Pada Kamis (18/1/2024), Islamabad melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ke "tempat persembunyian teroris" di Balochistan wilayah Iran, atau dikenal sebagai provinsi Sistan dan Balochistan,.

Serangan ini menewaskan sembilan orang.

Dua hari sebelumnya, Iran telah menyerang sebuah sasaran yang diklaim terkait dengan kelompok militan Balochistan Pakistan.

Dua anak tewas dan tiga lainnya terluka akibat serangan itu, menurut pejabat Pakistan.

Saling serang ini telah meningkatkan kekhawatiran dan ketakutan komunitas internasional bahwa konflik bersenjata yang lebih luas dapat terjadi di wilayah itu.

Meskipun hubungan antara Iran dan Pakistan secara historis rumit, kedua negara cenderung menjaga hubungan baik.

Mereka mempunyai masalah yang sama di daerah perbatasan yang sangat aktif bagi militansi Baloch.

Balochistan, yang mencakup 44 persen wilayah Pakistan, memiliki cadangan emas, tembaga, dan gas yang sangat besar, termasuk yang paling penting di Asia.

Namun, secara paradoks, wilayah ini tetap terpencil dan terlupakan.

Ini adalah provinsi termiskin dan terbelakang di Pakistan.

Pemberontakan pascapembagian Kerajaan Britania di India

Nama wilayah ini diyakini diambil dari suku Baloch yang mulai mendiami wilayah tersebut berabad-abad yang lalu.

Kemungkinan besar tempat ini sebelumnya dikenal dengan nama lain. Tidak ada catatan nama kota ini dalam sumber-sumber sejarah pra-Islam.

Aksi pemberontakan militan oleh kelompok-kelompok yang memperjuangkan negara merdeka bagi masyarakat Baloch dimulai pada 1948.

Perlawanan ini muncul usai terjadinya pemisahan Kerajaan Hindia Britania pada 1947 yang kemudian mengarah pada pembentukan India, Pakistan, dan Bangladesh.

Sejak pemisahan itu, kelompok separatis ini bersikeras bahwa masyarakat Baloch ditinggalkan oleh pemerintah di Islamabad.

Mereka hanya mempunyai sedikit perwakilan di negara bagian Pakistan, meskipun area tersebut merupakan wilayah terbesar di negara tersebut.

Di sanalah, di bawah gurun pasir yang luas dan lebih dari dua dekade yang lalu, Islamabad melakukan enam uji coba senjata nuklir.

Tes itu menjadikan Pakistan sebagai negara ketujuh di dunia yang berhasil mengembangkan dan menguji senjata yang "paling mematikan" itu.

Usai aksi itu muncul beragam kecaman dan sanksi internasional terhadap Pakistan.

“Kami tidak pernah ingin berpartisipasi dalam perlombaan nuklir ini,” kata Sharif saat itu, sambil menuduh bahwa dia telah meledakkan perangkat bawah tanah sebagai tanggapan atas uji coba nuklir India.

Serangan kelompok militan

Iran mengeklaim serangannya pada Selasa (16/1/2024) lalu menargetkan kelompok "teroris" Jaish al Adl, kelompok separatis Baloch yang juga memperjuangkan kemerdekaan Sistan dan Balochistan di bagian wilayah Iran.

Teheran berkukuh bahwa kelompok milisi tersebut bersembunyi di wilayah Pakistan, namun Pakistan membantahnya.

Setelah memutus komunikasi diplomatik, pada Kamis (18/1/2024) Pakistan membalas serangan dengan menembakkan rudal ke wilayah Iran.

Mereka beralasan bahwa serangan itu ditujukan kepada dua kelompok milisi dan separatis Balochistan yang diduga bersembunyi di Iran.

Mulai dari kelompok Taliban Pakistan, kelompok Lashkar-e-Jhangvi, hingga Tentara Pembebasan Balochistan (BLA), yang diklaim Pakistan sebagai sasaran serangan tersebut.

Pada 2020, empat orang dari kelompok BLA menyerbu Bursa Efek Karachi, pusat ekonomi yang paling penting di Pakistan.

Mereka bersenjatakan senapan dan granat. Aksi itu menewaskan dua penjaga keamanan dan seorang petugas polisi serta melukai tujuh orang sebelum akhirnya dibunuh.

Wilayah penting bagi China

Organisasi yang sama, BLA, juga melakukan serangan pada 2019 terhadap hotel Zaver Pearl-Continental di kota pelabuhan Gwadar, di Balochistan selatan.

Sasaran dari aksi ini adalah investor China dan negara lainnya yang biasanya berkumpul di sana.

Kompleks hotel ini dipandang oleh beberapa kelompok separatis sebagai pusat operasi Koridor Ekonomi China-Pakistan (CPEC), sebuah megaproyek yang diumumkan pada April 2015.

Investasi dalam kerja sama ini diperkirakan mencapai sekitar 62 miliar dollar AS (Rp 967,8 triliun), angka yang lebih tinggi dari Produk Domestik Bruto (PDB) Nikaragua.

Para milisi sangat menentang investasi China, dengan alasan bahwa investasi tersebut tidak membawa manfaat apa pun bagi penduduk setempat.

"Di Balochistan terdapat berbagai jenis bentuk nasionalisme. Beberapa menentang apa pun yang dilakukan Pakistan karena mereka hanya ingin menjadi negara merdeka," Saqlain Imam, jurnalis BBC Urdu Service, mengatakan kepada BBC Mundo.

“Kelompok lain merasa bahwa pemerintah pusat yang didominasi oleh Punjab–provinsi terpadat di negara itu dan terbesar kedua setelah Balochistan-tidak mengizinkan masyarakat Baloch untuk ikut serta dalam proyek.”

Laporan pelecehan dan penindasan

BLA hanyalah satu dari enam kelompok separatis bersenjata dari Balochistan yang sebelumnya melakukan serangan di Pakistan.

Amerika Serikat dan Inggris menganggapnya sebagai organisasi “teroris”.

Balochistan saat ini menjadi provinsi yang sulit diakses oleh jurnalis dan kelompok hak asasi manusia (HAM).

Namun, berbagai pelanggaran dan tuduhan penindasan besar-besaran oleh militer Pakistan telah didokumentasikan selama bertahun-tahun.

Pada 2023, terdapat sepuluh tentara dan petugas keamanan Pakistan tewas dalam tiga serangan berbeda di Balochistan yang dikaitkan dengan militan separatis.

Menurut laporan, serangan itu diperintahkan oleh kelompok yang beroperasi dari Iran.

Para ahli dan aktivis memperkirakan bahwa ketegangan antara Islamabad dan Teheran dengan kelompok separatis Baloch yang berbeda akan terus berlanjut sampai kedua pihak mencapai kesepakatan.

https://www.kompas.com/global/read/2024/01/21/163500270/konflik-pakistan-iran--mengenal-balochistan-yang-jadi-lokasi-serangan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke