Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Australia Akan Bentuk Badan Penasihat, Atasi Risiko AI

Australia menjadi negara terbaru yang meningkatkan pengawasannya terhadap teknologi ini.

Pemerintah juga mengatakan bahwa mereka berencana untuk bekerja sama dengan badan-badan industri untuk memperkenalkan berbagai panduan, termasuk mendorong perusahaan-perusahaan teknologi untuk memberi label dan tanda air pada konten yang dihasilkan kecerdasan buatan.

Menteri Sains dan Industri Ed Husic mengatakan bahwa AI diperkirakan akan menumbuhkan ekonomi, tetapi penggunaannya dalam bisnis masih belum merata.

"Ada juga masalah kepercayaan di sekitar teknologi itu sendiri dan kepercayaan yang rendah itu menjadi rem tangan terhadap penggunaan teknologi dan itu adalah sesuatu yang harus kita hadapi," katanya, dilansir dari Reuters.

Australia membentuk Komisioner eSafety pertama di dunia pada tahun 2015, tetapi tertinggal dari beberapa negara lain dalam hal regulasi AI.

Pedoman awal akan bersifat sukarela, berbeda dengan yurisdiksi lain termasuk Uni Eropa, yang aturannya tentang AI untuk perusahaan teknologi bersifat wajib.

Australia membuka konsultasi tentang AI tahun lalu yang menerima lebih dari 500 tanggapan.

Dalam tanggapan sementara, pemerintah mengatakan bahwa mereka ingin membedakan antara apa yang disebutnya sebagai penggunaan AI yang berisiko rendah.

Contohnya seperti menyaring email spam dan contoh-contoh yang berisiko tinggi seperti pembuatan konten yang dimanipulasi, yang juga dikenal sebagai pemalsuan yang mendalam.

Pemerintah berencana untuk merilis tanggapan lengkap terhadap konsultasi tersebut akhir tahun ini.

https://www.kompas.com/global/read/2024/01/18/150000270/australia-akan-bentuk-badan-penasihat-atasi-risiko-ai

Terkini Lainnya

Anarki Laut China Selatan dan Urgensi Strategi 'Zero Conflict'

Anarki Laut China Selatan dan Urgensi Strategi "Zero Conflict"

Global
Italia Buru 142 Tersangka Anggota Mafia 'Ndrangheta

Italia Buru 142 Tersangka Anggota Mafia 'Ndrangheta

Global
Rangkuman Hari Ke-811 Serangan Rusia ke Ukraina: 280 Warga Sri Lanka Ikut Perang | Menhan Baru Rusia Ungkap Prioritasnya

Rangkuman Hari Ke-811 Serangan Rusia ke Ukraina: 280 Warga Sri Lanka Ikut Perang | Menhan Baru Rusia Ungkap Prioritasnya

Global
AS: Boeing Bisa Dituntut atas Jatuhnya Lion Air dan Ethiopian Airlines

AS: Boeing Bisa Dituntut atas Jatuhnya Lion Air dan Ethiopian Airlines

Global
Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Internasional
Konflik Gaza Dominasi Kampanye Pilpres AS, Isu Ukraina Memudar

Konflik Gaza Dominasi Kampanye Pilpres AS, Isu Ukraina Memudar

Global
Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Global
AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

Global
Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Global
Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Global
PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

Global
[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

Global
Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Global
Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Global
Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke