Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Provinsi di China Peringatkan Kabut Tebal, Puluhan Penerbangan Tertunda

Kabut tebal mempengaruhi provinsi Shandong, Hubei, Hunan, Jiangxi dan Fujian dengan jarak pandang di bawah 200 meter, sementara beberapa bagian Jiangsu selatan dan Anhui selatan memiliki jarak pandang di bawah 50 meter, kata Pusat Meteorologi Nasional China.

Observatorium Meteorologi Pusat mengeluarkan peringatan kuning dan oranye untuk kabut tebal hingga pukul 7.45 pagi.

Dilansir dari Reuters, kabut asap diperkirakan akan terjadi di banyak daerah hingga Jumat (5/1/2024), demikian prediksi para peramal cuaca China.

Beberapa daerah di Anhui mengeluarkan peringatan merah untuk kabut tebal, yang merupakan peringatan yang paling serius. Banyak pula jalan raya yang ditutup untuk sementara waktu, menurut penyiar media pemerintah CCTV.

Di Nanjing, ibu kota provinsi Jiangsu di bagian timur China, beberapa daerah dilanda kabut ekstrem yang menyebabkan gangguan pada transportasi umum dalam berbagai tingkat.

China memiliki sistem peringatan tiga tingkat warna untuk kabut tebal, dengan warna merah sebagai warna yang paling serius, diikuti dengan warna oranye dan kuning.

Kabut juga menyebabkan puluhan jadwal penerbangan dari Bandara Internasional Pudong Shanghai ditunda atau dialihkan selama tiga jam terakhir, menurut aplikasi pelacakan penerbangan FlightView.com.

Seorang saksi Reuters yang terbang ke Harbin dari Shanghai melaporkan bahwa pesawatnya tertunda selama berjam-jam.

"Kami baru saja kembali ke pintu gerbang, jadi sepertinya selamanya," kata penumpang yang merasa frustrasi, sambil memperlihatkan foto dinding kabut abu-abu pekat di luar jendela pesawat yang ditutupi oleh tetesan air hujan.

https://www.kompas.com/global/read/2024/01/04/180000770/provinsi-di-china-peringatkan-kabut-tebal-puluhan-penerbangan-tertunda

Terkini Lainnya

Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Global
[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

Global
China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan 'Satu China'

China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan "Satu China"

Global
Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Global
Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Global
Meski Alami Luka Bakar, Jenazah Presiden Iran Dapat Dikenali dan Tak Perlu Tes DNA

Meski Alami Luka Bakar, Jenazah Presiden Iran Dapat Dikenali dan Tak Perlu Tes DNA

Global
ICC Ancang-ancang Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Israel dan Pemimpin Hamas

ICC Ancang-ancang Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Israel dan Pemimpin Hamas

Global
Ukraina Jatuhkan 29 Drone Rusia dalam Semalam, Targetkan Barat, Tengah, dan Selatan

Ukraina Jatuhkan 29 Drone Rusia dalam Semalam, Targetkan Barat, Tengah, dan Selatan

Global
Hari Ini, Kondisi PM Slovakia Stabil dan Membaik

Hari Ini, Kondisi PM Slovakia Stabil dan Membaik

Global
Jasad Presiden Iran Ebrahim Raisi Ditemukan dan Dibawa ke Tabriz, Operasi Pencarian Diakhiri

Jasad Presiden Iran Ebrahim Raisi Ditemukan dan Dibawa ke Tabriz, Operasi Pencarian Diakhiri

Global
Penikaman di SD China, 2 Orang Tewas, 10 Lainnya Terluka

Penikaman di SD China, 2 Orang Tewas, 10 Lainnya Terluka

Global
Apa Tujuan Asli Putin Menginvasi Ukraina?

Apa Tujuan Asli Putin Menginvasi Ukraina?

Internasional
Hamas: Ebrahim Raisi, Sosok Terhormat Pendukung Palestina

Hamas: Ebrahim Raisi, Sosok Terhormat Pendukung Palestina

Global
ISIS Serang Wisatawan Asing di Afghanistan, Sektor Pariwisata Terguncang

ISIS Serang Wisatawan Asing di Afghanistan, Sektor Pariwisata Terguncang

Global
Lai Ching-te Dilantik Jadi Presiden Taiwan, Desak China Hentikan Intimidasi

Lai Ching-te Dilantik Jadi Presiden Taiwan, Desak China Hentikan Intimidasi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke