Pihak berwenang mengatakan, ini adalah pertukaran tawanan terbesar dalam perang Rusia-Ukraina sejauh ini.
Baik Rusia dan Ukraina sudah melakukan puluhan pertukaran tawanan sejak perang pecah pada 2022, tetapi prosesnya terhenti pada paruh kedua 2023.
Secara hampir bersamaan, Rusia dan Ukraina mengumumkan masing-masing menerima lebih dari 200 tentara setelah pembicaraan yang dimediasi Uni Emirat Arab (UEA).
“Lebih dari 200 tentara dan warga sipil kami dikembalikan dari penawanan Rusia,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di aplikasi perpesanan Telegram, sambil mengunggah video pria berseragam yang merayakannya.
Tidak ada pertukaran tawanan perang dalam hampir lima bulan. Ukraina kemudian menuduh Rusia sengaja menghalangi kesepakatan karena alasan politik.
“Ada jeda panjang dalam pertukaran, tetapi tak ada jeda dalam perundingan,” lanjut Zelensky dalam pesan berikutnya, dikutip dari kantor berita AFP.
Ia pun memuji pertukaran tawanan perang itu sebagai kabar baik.
Adapun Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, 248 prajuritnya telah dipulangkan dan kini mendapat bantuan medis serta psikologis.
UEA berujar, kesepakatan itu mencerminkan hubungan persahabatan yang kuat antara mereka dengan Rusia dan Ukraina.
Namun, baik Rusia maupun Ukraina sama-sama tidak mengungkapkan berapa banyak tawanan yang mereka tahan.
https://www.kompas.com/global/read/2024/01/04/075634270/rusia-ukraina-lakukan-pertukaran-tawanan-terbesar-dalam-perang