Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Israel Terbitkan Peta Zona Evakuasi Gaza, Tunjukkan Lokasi Aman untuk Warga Mengungsi

TEL AVIV, KOMPAS.com - Militer Israel pada Jumat (1/12/2023) menerbitkan peta yang disebutnya sebagai "" di Jalur Gaza.

Israel melakuka hal tersebut setelah adanya tuntutan internasional untuk menciptakan daerah aman yang memungkinkan warga sipil dapat berlindung dari pengeboman yang menghancurkan.

Gencatan senjata yang menghentikan pertempuran antara Israel dan Hamas di wilayah Palestina seperti diketahui sudah berakhir pada Jumat pagi ini dan pertempuran segera berlanjut.

Pasukan Israel dilaporkan telah membombardir beberapa daerah dan Hamas menembakkan roket ke arah Israel.

Warga dikirimi SMS

Peta zona evakuasi Gaza dibuat oleh Israel dengan bebahasa Arab dan dapat diperbesar di situs web militer.

Peta tersebut membagi Jalur Gaza ke dalam ratusan sektor yang diberi nomor.

Pihak militer Israel mengatakan bahwa peta itu dimaksudkan untuk memungkinkan warga mengungsi dari tempat-tempat tertentu demi keselamatan mereka jika diperlukan.

Warga di beberapa daerah bernomor dikirimi SMS peringatan pada Jumat.

"IDF akan memulai serangan militer besar-besaran di wilayah tempat tinggal Anda dengan tujuan untuk menghabisi organisasi Hamas," ungkap peringatan dari Israel tersebut, yang mendesak warga untuk mencari tempat perlindungan.

"Jauhi semua aktivitas militer dalam bentuk apa pun," tambah mereka, sebagaimana dikutip dari AFP.

Sekitar 10 menit kemudian, ledakan-ledakan mulai terjadi. Jaringan seluler di Jalur Gaza bisa jadi lambat, dengan pengiriman SMS yang terkadang memakan waktu hingga beberapa menit.

Pemerintah Hamas di wilayah itu mengatakan lebih dari 15.000 orang tewas pada tahap pertama perang, dan foto-foto kehancuran skala besar, terutama di Gaza utara, telah menimbulkan keprihatinan di komunitas internasional.

Perang Israel-Hamas kini telah memasuki minggu kedelapan sehabis para militan Palestina menyerbu menyeberangi perbatasan dari Gaza pada tanggal 7 Oktober menuju Israel selatan.

Oleh pihak berwenang Israel, serangan Hamas itu disebut menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil. Dikatakan, Hamas juga menyandera 240 orang.

Sementara, pemerintah Hamas di Gaza mengatakan bahwa lebih dari 15.000 orang, yang sebagian besar adalah warga sipil, telah terbunuh oleh pengeboman Israel.

Desakan AS ke Israel

Mengunjungi Israel pada Kamis (30/11/2023), Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mendesak negara itu untuk meminimalisir jatuhnya korban warga Palestina yang tidak berdosa.

"Termasuk dengan menetapkan wilayah-wilayah yang aman dan tepat... di mana mereka bisa aman dan berada di luar garis tembak," ucap dia.

Dalam pengumumannya, militer Israel menuding bahwa Hamas telah mengubah situs-situs sipil menjadi target militer dan menggunakan warga sipil serta fasilitas sipil sebagai perisai manusia.

"Peta tersebut dimaksudkan untuk memungkinkan warga untuk mengarahkan diri mereka sendiri dan memahami instruksi, dan untuk mengungsi dari tempat-tempat tertentu demi keselamatan mereka jika diperlukan", tambahnya.

Pihak militer tidak segera menanggapi ketika ditanya oleh AFP berapa banyak pemberitahuan yang diberikan kepada penduduk sebelum serangan.

Selama fase pertama perang, Israel mendesak warga sipil di Jalur Gaza utara untuk pindah ke bagian selatan wilayah itu, tetapi laporan PBB menunjukkan bahwa sepertiga dari mereka yang terbunuh tewas di selatan garis perbatasan.

https://www.kompas.com/global/read/2023/12/01/185500770/israel-terbitkan-peta-zona-evakuasi-gaza-tunjukkan-lokasi-aman-untuk

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke