Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

FSB Rusia Tahan Warga Siberia yang Diduga Membelot ke Ukraina

Ini adalah yang terbaru dalam serangkaian kasus spionase terkait Ukraina. Persidangan sering kali diadakan tertutup dan hanya sedikit rincian yang diungkap.

FSB mengatakan, seorang penduduk wilayah Tyumen di Siberia menjual informasi kepada Ukraina mengenai fasilitas militer yang terletak di wilayahnya, menurut laporan media Pemerintah Rusia TASS.

Dia ditempatkan dalam tahanan pra-sidang, lanjut laporan TASS, dan berisiko dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

Para penyelidik memasukkan kasus ini ke pengkhianatan tingkat tinggi dalam bentuk membantu perwakilan negara lain melakukan aktivitas yang melanggar keamanan Rusia, menurut pernyataan FSB, dikutip dari kantor berita AFP.

Otoritas Rusia semakin banyak menangkap warganya karena dicurigai melakukan pengkhianatan tingkat tinggi, serta melakukan sabotase atau mata-mata untuk Ukraina.

  • Menhan AS: China dan Rusia Bantu Korut, Negara Anggota PBB Prihatin
  • Zelensky: Ukraina Harus Siap Hadapi Serangan Musim Dingin Rusia
  • Putin Mendadak Kunjungi Markas Militer Rusia di Rostov-on-Don

Kasus-kasus tersebut sering kali diklasifikasikan sebagai rahasia, yang berarti hanya ada sedikit informasi tersedia.

Kelompok-kelompok HAM Rusia khawatir tuduhan tersebut dibuat-buat.

https://www.kompas.com/global/read/2023/11/15/222100170/fsb-rusia-tahan-warga-siberia-yang-diduga-membelot-ke-ukraina

Terkini Lainnya

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Global
Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Global
Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke