Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Netanyahu Tolak Seruan Gencatan Senjata, Tetap Lanjutkan Serangan

Netanyahu mengatakan pertempuran Israel untuk menghancurkan Hamas yang berkuasa di Gaza akan berlanjut dengan kekuatan penuh.

Gencatan senjata hanya akan mungkin terjadi jika 239 sandera yang disandera militan di Gaza dibebaskan, kata Netanyahu dalam pidato yang disiarkan televisi.

Dilansir dari Associated Press, pemimpin Israel itu juga menegaskan bahwa setelah perang, yang kini memasuki minggu keenam, Gaza akan didemiliterisasi dan Israel akan mempertahankan kendali keamanan di sana.

Ketika ditanya apa yang dimaksud dengan kontrol keamanan, Netanyahu mengatakan pasukan Israel harus bisa memasuki Gaza dengan bebas untuk memburu militan.

Dia juga menolak gagasan bahwa Otoritas Palestina, yang saat ini mengelola wilayah otonom di Tepi Barat yang diduduki Israel, pada tahap tertentu akan mengendalikan Gaza.

Kedua posisi tersebut bertentangan dengan skenario pascaperang yang diajukan oleh sekutu terdekat Israel, Amerika Serikat.

Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan AS menentang pendudukan kembali Israel di Gaza dan membayangkan pemerintahan Palestina yang bersatu di Gaza dan Tepi Barat pada tahap tertentu sebagai langkah menuju negara Palestina.

"Perang melawan (Hamas) sedang berlangsung dengan kekuatan penuh, dan mereka mempunyai satu tujuan, yaitu menang. Tidak ada alternatif selain kemenangan," ujarnya.

Tekanan semakin meningkat terhadap Israel setelah para dokter di rumah sakit terbesar di Gaza yang panik mengatakan generator terakhir kehabisan bahan bakar, menyebabkan kematian bayi prematur, seorang anak lainnya di inkubator, dan empat pasien lainnya.

Ribuan orang yang terluka akibat perang, staf medis, dan warga sipil yang terlantar terjebak dalam pertempuran tersebut.

https://www.kompas.com/global/read/2023/11/12/080000970/netanyahu-tolak-seruan-gencatan-senjata-tetap-lanjutkan-serangan

Terkini Lainnya

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke