Akademi Swedia di Stockholm memuji drama dan prosa inovatifnya, dengan mengatakan bahwa ia menyuarakan hal-hal yang tidak dapat disuarakan.
Penghargaan ini diberikan untuk banyak karya, bukan untuk satu karya saja. Tidak ada daftar pendek terkait hal ini dan pemenang awalnya sangat sulit untuk diprediksi
Karya-karya utama Fosse termasuk novel "Boathouse" (1989) dan "Melancholy" I dan II (1995-1996).
Dilansir dari BBC, pemenang sebelumnya termasuk Toni Morrison, Doris Lessing, Gabriel Garcia Marquez dan Bob Dylan.
Jon Fosse mulai menulis cerita sejak kecil, dengan novel terobosannya, "Boathouse", yang diterbitkan pada tahun 1989.
Setelah memantapkan dirinya sebagai novelis, penyair dan penulis anak-anak, ia kemudian mengalihkan perhatiannya ke drama.
"Namnet", yang pertama kali dipentaskan pada tahun 1995, tetap menjadi salah satu karyanya yang paling banyak dipentaskan.
Ini menceritakan kisah pilu tentang seorang wanita hamil yang kembali ke rumah keluarganya dengan calon ayah yang enggan.
Gaya Pinteresque-nya yang sederhana membawanya ke perhatian internasional, meskipun tak mendapat kesuksesan komersial di Inggris.
Fosse dinominasikan untuk Booker Prize, memenangi Ibsen Prize dan dianugerahi Order of Merit Perancis pada tahun 2007.
Dia mengaku kewalahan dan agak takut untuk menjadi seorang peraih Nobel.
Buku terbarunya, "Septology", sebuah karya besar semi-otobiografi, terdiri dari tujuh bagian yang tersebar dalam tiga volume. Buku ini mencapai 1.250 halaman, tanpa satu titik pun.
https://www.kompas.com/global/read/2023/10/05/195205470/penulis-norwegia-jon-fosse-memenangi-hadiah-nobel-sastra-2023