Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Udara Singapura Bisa Ikut Memburuk akibat Kebakaran Hutan di Sumatera

NEA mengemukakan, terdapat peningkatan jumlah titik api di Pulau Sumatera, dengan 241 titik terdeteksi pada 27 September dan 145 titik tanggal 28 September.

Dikutip dari Mothership pada Minggu (1/10/2023), NEA di situs webnya menyatakan bahwa tampak gumpalan asap sedang hingga tebal dari titik api yang persisten di Sumatera Selatan.

Gumpalan asap itu tertiup ke arah barat laut oleh angin kencang.

Dengan prakiraan cuaca kering yang akan berkepanjangan di selatan dan tengah Sumatera dalam beberapa hari mendatang, peningkatan aktivitas titik panas dan kabut sedang hingga tebal diperkirakan terus berlanjut di sana.

Dalam siaran pers terpisah pada Jumat (29/9/2023), NEA menyampaikan bahwa Indeks Standar Polutan (PSI) selama 24 jam memasuki kisaran moderat di timur Singapura, mencapai angka 81.

Sebanyak 28 lembaga publik yang tergabung di Satuan Tugas Kabut Asap (HTF) Pemerintah Singapura siap melaksanakan aksi masing-masing jika kualitas udara memburuk ke kisaran Tidak Sehat, yaitu PSI mencapai di atas 100.

  • Kebakaran Hutan Yunani Hancurkan Wilayah yang Lebih Luas dari New York
  • Jumlah Korban Tewas Kebakaran Hawaii Lewati 100 Orang, Kamar Mayat Darurat Diperluas

NEA menambahkan, meskipun Singapura diperkirakan tidak mengalami kabut asap parah dalam beberapa hari mendatang, angka PSI mungkin akan memburuk jika terjadi pergeseran arah angin.

Saat ini, angin terdekat diperkirakan terus bertiup dari tenggara dan menjauhkan kabut tebal dari Singapura.

https://www.kompas.com/global/read/2023/10/02/120500770/udara-singapura-bisa-ikut-memburuk-akibat-kebakaran-hutan-di-sumatera

Terkini Lainnya

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Global
Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Internasional
6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

Global
Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Global
Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Global
[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke