Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pria Miskin Meksiko Dibakar Sampai Meninggal karena Curi 2 Brokoli

MEXICO CITY, KOMPAS.com – Seorang pria miskin yang pergi ke ladang untuk mencuri dua brokoli dipukuli dan dibakar sampai meninggal oleh massa di Meksiko.

Dilansir dari The Washington Post, Kamis (20/4/2023), pria tersebut berasal dari Desa Miguel Tianguistenco di Negara Bagian Puebla.

Pria itu diidentifikasi hanya dengan nama depannya, Apolonio, sesuai dengan undang-undang Meksiko yang melindungi identitas tersangka dan korban kejahatan.

Polisi sempat datang ke lokasi amukan massa dan membawa pria itu pergi dari desa. Akan tetapi, dia dinyatakan meninggal karena luka-lukanya.

Pada Kamis, Kepala Kejaksaan Negara Bagian Puebla Gilberto Higuera berjanji untuk menemukan dan menghukum mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan pria tersebut.

“Ada orang miskin, karena terdesak kebutuhan, pergi ke ladang untuk mengambil sepasang brokoli,” kata Higuera.

Pejabat tinggi di Negara Bagian Puebla, Julio Huerta, mengatakan bahwa sekitar 150 warga ikut serta dalam pengeroyokan tersebut.

Laporan awal menunjukkan bahwa beberapa orang memukul pria itu dengan tongkat baseball dan yang lain menyiramnya dengan bensin.

“Ini benar-benar tindakan yang tidak bisa kami abaikan. Kami akan menuntut semua orang yang melakukan tindakan biadab ini,” kata Higuera.

Di masa lalu, Meksiko pernah terjadi pengeroyokan brutal yang dilakukan massa dengan frekuensi tertentu.

Pada 2019, salah satu pembunuhan massal terbesar terbaru terjadi di desa lain di Puebla, ketika massa yang mengamuk membunuh tujuh pria yang dituduh melakukan penculikan.

https://www.kompas.com/global/read/2023/04/21/104500970/pria-miskin-meksiko-dibakar-sampai-meninggal-karena-curi-2-brokoli

Terkini Lainnya

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke