Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Junta Myanmar Akui Serang Desa Pazi Gyi, 50 Orang Tewas

YANGOON, KOMPAS.com - Junta militer Myanmar telah mengonfirmasi serangan udara mematikan di Desa Pazi Gyi di pusat negara itu.

Serangan tersebut telah dilaporkan menewaskan 50 orang dan memicu kecaman internasional.

"Ada upacara pembukaan kantor (Pasukan Pertahanan Rakyat/PDF) pada Selasa (11/4/2023) pagi sekitar pukul 08.00 di Desa Pazi Gyi," juru bicara junta Zaw Min Tun mengonfirmasi pada Selasa malam.

Dia mengatakan, beberapa yang tewas adalah pejuang anti-kudeta berseragam dan mengakui kemungkinan ada beberapa orang dengan pakaian sipil.

"Menurut informasi lapangan yang kami dapat, orang-orang tewas bukan hanya karena serangan kami. Ada beberapa ranjau yang ditanam oleh PDF di sekitar area itu," katanya, dikutip dari AFP.

Zaw Min Tun menyampaikan serangan udara itu juga mengenai area penyimpanan mesiu dan ranjau.

Sebelumnya, Kepala HAM PBB (OHCHR), Volker Turk mengaku "ngeri" saat mengetahui adanya serangan udara mematikan di Desa Pazi Gyi.

Menurut dia, korban dari serangan tersebut termasuk anak-anak sekolah yang sedang menari.

OHCHR pun menyerukan siapa pun yang bertanggung jawab atas serangan itu harus diadili.

Jumlah pasti korban tewas akibat serangan di kota terpencil Kanbalu di wilayah Sagaing, Myanmar itu belum jelas.

Namun, BBC Burma, The Irrawaddy, dan Radio Free Asia. melaporkan, sedikitnya ada 50 korban jiwa dan puluhan orang lainnya mengalami luka-luka.

Sebelum pesawat militer memberondong Desa Pazi Gyi, puluhan penduduk setempat berkumpul untuk menandai pembukaan kantor Pasukan Pertahanan Rakyat (People's Defence Force) setempat.

Wilayah Sagaing sendiri telah melakukan beberapa perlawanan sengit terhadap kekuasaan militer.

Pertempuran sengit telah berkecamuk selama berbulan-bulan di wilayah yang berada dekat dengan kota terbesar kedua Myanmar, yakni Mandalay itu.

https://www.kompas.com/global/read/2023/04/12/084004470/junta-myanmar-akui-serang-desa-pazi-gyi-50-orang-tewas

Terkini Lainnya

Drone Ukraina Serang Kilang Minyak Rosneft Rusia di Ryazan

Drone Ukraina Serang Kilang Minyak Rosneft Rusia di Ryazan

Global
Serangan Rudal Rusia Tewaskan 3 Orang di Odessa Ukraina

Serangan Rudal Rusia Tewaskan 3 Orang di Odessa Ukraina

Global
Galon Air Jadi Simbol Baru Demonstran Pro-Palestina di Kampus AS

Galon Air Jadi Simbol Baru Demonstran Pro-Palestina di Kampus AS

Global
Pria Turkiye Tewas Ditembak Usai Tikam Polisi Israel di Yerusalem

Pria Turkiye Tewas Ditembak Usai Tikam Polisi Israel di Yerusalem

Global
Intelijen India Dilaporkan Sempat Menyusup ke Australia, Diusir pada 2020

Intelijen India Dilaporkan Sempat Menyusup ke Australia, Diusir pada 2020

Global
Polisi AS Tangkapi Pedemo Pro-Palestina di Universitas Columbia

Polisi AS Tangkapi Pedemo Pro-Palestina di Universitas Columbia

Global
Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Global
Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Global
Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Global
China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

Global
Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Global
Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Global
AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

Global
Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke