Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hadapi Surat Penangkapan, Putin Santai Saja Kunjungi Crimea

Ini terjadi sehari setelah Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pemimpin Rusia yang menuduhnya melakukan kejahatan perang .

Kantor berita negara Rusia RIA Novosti mengatakan Putin mengunjungi sekolah seni dan pusat anak-anak, lokasi yang tampaknya dipilih sebagai tanggapan atas tindakan pengadilan.

Dilansir dari Associated Press, pengadilan secara khusus menuduhnya pada hari Jumat (17/3/2023) bahwa Putin memikul tanggung jawab pribadi atas penculikan anak-anak dari Ukraina selama invasi besar-besaran Rusia ke negara tetangga yang dimulai hampir 13 bulan lalu.

Rusia mencaplok Crimea dari Ukraina pada tahun 2014, sebuah langkah yang dikecam sebagian besar dunia sebagai tindakan ilegal.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah menuntut agar Rusia menarik diri dari semenanjung serta wilayah yang didudukinya sejak tahun lalu.

Putin tidak menunjukkan niat untuk melepaskan keuntungan Kremlin. Sebaliknya, dia menekankan pada hari Jumat pentingnya mempertahankan Krimea.

“Jelas, masalah keamanan menjadi prioritas utama Crimea dan Sevastopol sekarang,” katanya, mengacu pada kota terbesar di Crimea.

“Kami akan melakukan semua yang diperlukan untuk menangkis ancaman apa pun,” tambahnya.

Putin naik pesawat untuk menempuh jarak 1.821 kilometer (1.132 mil) dari Moskwa ke Sevastopol, di mana dia mengambil kemudi mobil yang membawanya berkeliling kota, menurut gubernur yang dilantik, Mikhail Razvozhaev.

Selain sekolah seni dan pusat anak-anak, Putin juga melakukan tur.

Putin juga mengunjungi situs arkeologi di reruntuhan kota Yunani kuno Chersonesos, menurut media pemerintah Rusia.

Surat perintah penangkapan ICC adalah yang pertama dikeluarkan terhadap pemimpin salah satu dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB.

Pengadilan yang berkedudukan di Den Haag, Belanda itu juga mengeluarkan surat perintah penangkapan Maria Lvova-Belova, Komisioner Hak Anak di Kantor Presiden Federasi Rusia.

Langkah itu segera ditolak oleh Rusia dan disambut baik oleh Ukraina sebagai terobosan besar.

Implikasi praktisnya, bagaimanapun, dapat dibatasi karena kemungkinan Putin diadili di ICC sangat kecil kemungkinannya karena Rusia tidak mengakui yurisdiksi pengadilan atau mengekstradisi warga negaranya.

https://www.kompas.com/global/read/2023/03/19/080000970/hadapi-surat-penangkapan-putin-santai-saja-kunjungi-crimea

Terkini Lainnya

Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Global
Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Global
[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

Global
ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke