KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Pasangan yang baru saja menikah di Melaka, Malaysia baru-baru ini menyita perhatian warganet "Negeri Jiran".
Sebab, pasangan itu sukses menggelar acara pernikahan dengan alokasi dana minim demi tabungan di masa depan.
Pasangan Malaysia itu mengaku hanya menghabiskan uang kurang dari 1.000 ringgit Malaysia (sekitar Rp3,4 juta) untuk pernikahan mereka, dan acara berjalan dengan lancar.
Pengantin perempuan, Ashiekin, baru-baru ini membagikan cerita "pernikahan murah" yang dijalaninya tersebut di Twitter.
Dia membeberkan rincian biaya pernikahan yang telah dikeluarkan, yakni 380 ringgit Malaysia (sekitar Rp1,3 juta) untuk prosesi nikah di KUA Melaka, biaya saksi, dan mahar; 55 ringgit Malaysia (sekitar Rp188.000) untuk membayar henna; dan 200 ringgit Malaysia (sekitar Rp684.000) untuk makanan bagi tamu.
Total dengan cincin kawin, pasangan itu mengaku hanya menghabiskan uang sekitar 800 ringgit Malaysia (sekitar Rp2,7 juta).
Karena KUA Melaka tersedia ruang yang telah didekorasi untuk pernikahan, Ashiekin dan pasangan pada akhirnya juga memutuskan untuk mengambil foto pernikahan di sana.
Mereka pun hanya menggunakan kamera smartphone untuk menghemat biaya fotografi pernikahan yang bisa sangat mahal.
Segalanya menjadi lebih mudah ketika mertua Ashiekin memutuskan untuk membantu memasak.
Ashiekin juga merias wajahnya sendiri dan mengenakan pakaian yang sudah dimiliki untuk pernikahannya tersebut.
Sementara itu, para tamu undangan disuguhi nasi putih dan masakan asam pedas. Sederhana, tapi enak.
Berbicara kepada World of Buzz (WoB) pada Jumat (10/3/2023), Ashiekin bercerita jika dirinya telah menjalin hubungan asmara dengan suaminya selama setahun dan 4 bulan sebelum mereka berdua mengikat janji.
Dia saat ini bekerja paruh waktu dan suaminya memiliki pekerjaan penuh waktu sendiri.
Ashiekin memiliki jawaban lugas ketika ditanya mengapa pernikahannya digelar begitu sederhana.
Dia mengaku tidak ingin ada beban keuangan setelah menikahan yang akan membuat hidup mereka menjadi sulit.
“Ada hal-hal lain yang harus kami keluarkan setelah pernikahan. Furnitur, makanan, dan lainnya. Kami lebih fokus pada setelah pernikahan,” kata dia,
WoB melaporkan, perempuan 25 tahun itu mendapat banyak pujian atas pernikahan "murahnya" di media sosial.
Tapi, ada juga warganet yang memberi kritik dengan menganggap mereka seharusnya bisa memberikan yang lebih baik.
Meski demikian, Ashieken memberi tahu WoB bahwa dia tidak pernah peduli dengan apa yang orang lain katakan tentang hidupnya.
“Jika itu baik untuk pasangan saya dan saya sendiri, saya akan melanjutkannya. Ini hidup saya bersamanya, jadi saya melakukan ini untuk kami, dan bukan untuk orang lain,” ucapnya.
Ashieken menambahkan bahwa dia ingin menghindari banyak utang hanya karena pesta pernikahan sehari.
https://www.kompas.com/global/read/2023/03/10/184000670/cerita-pengantin-sukses-nikah-dengan-budget-rp2-7-juta-