Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Menteri di Jepang Mundur dalam Sebulan, Terbaru Mendagri

TOKYO, KOMPAS.com - Sudah ada tiga menteri di Jepang yang mengundurkan diri dalam sebulan terakhir.

Terbaru, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Jepang Minoru Terada diminta mengundurkan diri karena adanya dugaan penyimpangan pendanaan pada Minggu (20/11/2022).

Skandal ini menjadi pukulan berat terhadap Kabinet pemerintahan Perdana Menteri Fumio Kishida yang telah kehilangan dua menteri dalam sebulan.

Dilansir dari Associated Press (AP), Minoru Terada mendapat kecaman atas beberapa penyimpangan akuntansi dan pendanaan.

Dalam salah satu skandal, dia mengakui bahwa salah satu kelompok pendukungnya menyerahkan catatan akuntansi yang membawa tanda tangan orang yang sudah meninggal.

“Saya minta maaf atas serangkaian pengunduran diri,” kata Kishida.

"Saya menyadari tanggung jawab saya yang berat untuk penunjukan mereka," tambah PM Jepang kepada wartawan.

Kishida diagendakan akan mengumumkan pengganti Terada pada hari Senin (21/11/2022) ini.

Terada muncul di Kantor Perdana Menteri dan mengatakan kepada wartawan bahwa dia telah mengajukan pengunduran dirinya ke Kishida.

Dia tidak mengatakan kapan dia diminta melakukan pengunduran diri sebagai menteri di Jepang.

“Saya mengambil keputusan karena saya tidak boleh ikut campur dalam diskusi parlemen tentang undang-undang utama karena masalah saya,” kata Terada.

Terada telah dikritik atas skandal itu selama lebih dari sebulan.

Dia mengatakan perasaannya terombang-ambing antara harapannya untuk berkontribusi pada Kabinet Kishida, tapi di isisi lain khawatir menimbulkan masalah karena skaldal pendanaannya.

Televisi nasional Jepang NHKK, Kishida telah memanggil Terada ke kantornya dan meminta dia mengajukan pengunduran diri.

Ketika ditanya pada Jumat (18/11/202) tentang kemungkinan pemecatan, Kishida mendesak Terada untuk memenuhi pertanggungjawabannya.

Dia tidak membela Terada. 

Kishida mengatakan pada hari Minggu bahwa dia yakin Terada mengajukan pengunduran dirinya sebagai tanggapan atas komentar yang dia buat di Bangkok setelah menghadiri KTT APEC Bangkok.

Terada kemudian mengatakan bahwa dia tidak melanggar hukum apa pun.

Dia berjanji untuk memperbaiki masalah akuntansi dan menunjukkan tekad untuk tetap menjabat.

Anggota parlemen oposisi mengatakan masalah pendanaan untuk menteri dalam negeri, yang salah satu tugasnya mengawasi dana politik adalah masalah serius dan menuntut pengunduran dirinya.

"Kredibilitasnya sudah hilang dan pengunduran dirinya datang terlambat, dan mempertanyakan penilaian dan kepemimpinan Perdana Menteri Kishida," kata Kenta Izumi, kepala oposisi utama Partai Konstitusional Demokrat Jepang, dalam sebuah pernyataan.

Pengamat politik juga mengatakan bahwa kurangnya ketegasan Kishida berasal dari pijakannya yang lemah di dalam partai yang berkuasa.

Mereka mengatakan Kishida, yang faksinya menempati urutan keempat terbesar di partai, perlu mendengarkan suara dari tiga faksi yang lebih besar termasuk yang dipimpin oleh pemimpin yang terbunuh Shinzo Abe dan faksi kelas berat seperti Taro Aso.

Sementara itu, Kishida diperkirakan akan menunjuk Takeaki Matsumoto sebagai menteri urusan dalam negeri Jepang yang baru. Matsumoto adalah mantan menteri luar negeri dari fraksi Aso.

https://www.kompas.com/global/read/2022/11/21/132600270/-3-menteri-di-jepang-mundur-dalam-sebulan-terbaru-mendagri

Terkini Lainnya

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke