Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Profil Lula da Silva, Anak Buruh Tani Berhasil Jadi Presiden Brasil Tiga Periode meski Sempat Dibui

BRASILIA, KOMPAS.com - Luiz Inacio Lula da Silva akan menjabat sebagai presiden Brasil untuk ketiga kalinya, setelah hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) Brasil 2022 menunjukkan dia mengungguli petahana, Presiden Jair Bolsonaro.

Karier politik pria yang sering dikenal hanya sebagai Lula ini, sempat dianggap sudah tamat lantaran putusan hukum yang mengharuskan dia dipenjara atas tuduhan korupsi.

Dia sudah menghabiskan 580 hari di dalam penjara, sampai akhirnya pengadilan tertinggi negara Amerika Selatan itu membatalkan putusan hukumnya karena kesalahan prosedur.

Lula pun segera kembali mencemplungkan diri ke politik Brasil, dan secara menakjubkan kembali merebut kekuasaan di “Negeri Samba.”

Orang tidak punya menjadi pemimpin partai

Lahir pada 27 Oktober 1945, dari keluarga buruh tani miskin di sebuah kota kecil timur laut negara bagian Pernambuco, Lula telah melalui banyak rintangan dalam hidupnya.

Saat dia berusia tujuh tahun, keluarganya harus menempuh perjalanan ratusan mil di belakang sebuah truk terbuka untuk bergabung dengan ayahnya di kota metropolitan ekonomi Sao Paulo.

Sebagai anak ketujuh dari delapan bersaudara, Lula hanya bisa bersekolah selama beberapa tahun karena dia juga harus mencari nafkah untuk keluarga sejak usia dini.

Dia selanjutnya berlatih sebagai pekerja logam. Dari situlah dia berhubungan dengan gerakan serikat pekerja, kemudian naik menjadi salah satu pemimpinnya.

Pada 1980, partai politik "Partido dos Trabalhadores" (Partai Buruh, atau PT) lahir dari ketidakpuasan yang berkelanjutan di antara serikat pekerja dan berbagai kelompok sosial. Lula adalah salah satu pendiri partai.

Hari keemasan Brasil

Setelah tiga kali gagal, Lula memenangkan pemilihan presiden Brasil pada 2002. Dalam delapan tahun kepemimpinannya, dia membangun warisan politik dan ekonomi yang mengesankan.

Lula berhasil mengangkat masyarakat Brasil dari kelas bawah ke kelas menengah, dan memulihkan hubungan dengan negara-negara Amerika Latin lainnya.

Dia juga membuat negara itu lebih berpengaruh di panggung internasional, hingga membuat Brasil diperhitungkan sebagai poros kekuatan baru dan bersama Rusia, India, China, dan Afrika Selatan membentuk BRICS.

Namun, Lula mungkin paling dikenal karena program sosialnya, seperti "Bolsa Familia" (dompet keluarga), yang mengaitkan anggaran kesejahteraan bagi keluarga miskin dengan akses pendidikan bagi anak-anak Brasil.

Melalui program-program ini, Lula mengangkat sekitar 20 juta orang di Brasil keluar dari kemiskinan selama dua masa jabatan pertamanya sebagai presiden, yang menimbulkan pergeseran besar populasi Brasil dari kelas bawah ke kelas menengah.

Lula memimpin kebangkitan perusahaan minyak semi-pemerintah Brasil Petrobras, karena menemukan ladang minyak baru dan mengembangkan teknik ekstraksi yang inovatif.

Kebijakan ekonomi pemerintahannya juga berhasil meredam dampak krisis ekonomi global 2008 di Brasil.

Pada 2010 produk domestik bruto Brasil tumbuh sebanyak 7,5 persen — peningkatan terkuat di negara Amerika Selatan itu sejak 1986, menurut Bank Dunia.

Skandal dan keruntuhan karier politik

Namun masalah muncul di pertengahan masa jabatan pertamanya. Pada Juni 2005, pemerintah dilaporkan melakukan pembayaran bulanan kepada para deputi untuk mengamankan suara mayoritas parlemen yang diperlukan.

Kabar mengejutkan ini, dijuluki skandal Mensalao, dan mengakibatkan banyak politisi berakhir di balik jeruji besi. Lula bersikeras dia tidak pernah tahu tentang hal itu.

Lula baru benar-benar terseret dalam berbagai masalah pribadi dan politik setelah menyelesaikan masa jabatan presiden untuk pertama kalinya.

Pada 2011, dia diagnosis menderita kanker laring, tapi kemudian berhasil pulih. Pada Maret 2014 kontroversi politik besar mulai terungkap, yakni skandal pencucian uang di tempat cuci mobil, yang kemudian dikenal sebagai "Operasi Cuci Mobil.”

Lambat laun, luasnya kasus memperjelas bagaimana korupsi melembaga di perusahaan minyak Brasil Petrobras dan dilakukan oleh beberapa pihak, termasuk pejabat Partai Buruh.

Pada saat ini, sebenarnya Lula tidak lagi bertanggung jawab. Brasil sudah dipimpin di bawah Presiden Rousseff, yang juga menjabat sebagai pemimpin Partai Buruh selama tiga tahun.

Berbagai masalah dan ketidakpuasan publik membuat Senat akhirnya menggelar proses pemakzulan terhadap Rousseff. Pada Agustus 2016 dia dicopot dari jabatan sebagai presiden.

Tak lama setelah itu, Lula, yang saat itu baru ditunjuk oleh Rousseff sebagai kepala stafnya, juga didakwa melakukan korupsi. Dia dituduh sebagai dalang di balik skema penyuapan Petrobas.

Pada 2017, istri Lula 43 tahun, Marisa Leticia, meninggal karena stroke. Meskipun demikian, pria berusia 71 tahun itu kembali berkampanye untuk merebut kursi kepresidenan.

Tetapi di saat yang sama, tuntutan hukum kepadanya berlanjut.

Lula berulang kali dipanggil untuk bersaksi di pengadilan terkait skandal “Operasi Cuci Mobil.” Dia dituduh menerima renovasi apartemen mewah dengan imbalan kontrak menguntungkan yang diberikan oleh Petrobras kepada perusahaan konstruksi OAS.

Lula secara konsisten memprotes tuduhan hukum atasnya dan menyatakan diri tidak bersalah. Dia menggambarkan proses hukum sensasional kepadanya sebagai perburuan politik, yang dirancang untuk mencegahnya mencalonkan diri sebagai presiden lagi.

Tetapi pembelaannya tidak berhasil. Mantan presiden itu akhirnya dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman 12 tahun satu bulan penjara, hanya lima minggu sebelum pemilihan presiden.

Putusan ini membuat pencalonannya dibatalkan, sementara kandidat penggantinya Fernando Haddad, kalah dari kandidat sayap kanan Jair Bolsonaro.

Kembali berkuasa

Ketika Bolsonaro yang populis mengambil alih kursi kepresidenan, kasus Lula terus berlanjut ke pengadilan.

Mantan presiden itu dibebaskan sementara pada November 2019, setelah Mahkamah Agung Brasil memutuskan bahwa terdakwa yang dihukum di pengadilan tingkat pertama dan kedua tidak harus masuk penjara sampai semua banding mereka habis.

Kemudian, pada awal Maret 2021, seorang hakim Mahkamah Agung membatalkan keempat hukuman korupsi terhadap Lula, memutuskan bahwa pengadilan di kota selatan Curitiba tempat persidangan diadakan tidak memiliki yurisdiksi.

Sebulan kemudian sidang pleno Mahkamah Agung membenarkan keputusan ini, dan Lula da Silva mendapatkan kembali hak politiknya.

Dia akhirnya menggunakan hak politiknya dengan maju kembali menjadi kandidat dalam Pilpres Brasil 2022 untuk melawan Bolsonaro.

Namun banyaknya tuduhan dan kasus korupsi di pengadilan membuat Lula tidak lagi dapat menarik dukungan langsung sebanyak yang ia bisa dapatkan selama masa jabatan pertamanya.

https://www.kompas.com/global/read/2022/11/02/191600070/profil-lula-da-silva-anak-buruh-tani-berhasil-jadi-presiden-brasil-tiga

Terkini Lainnya

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke