Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Temukan Kasus Cacar Monyet, China Minta Warga Tak Sentuh Orang Asing

BEIJING, KOMPAS.com – Setelah mengonfirmasi temuaan kasus pertama cacar monyet, China meminta warganya untuk menghindari kontak kulit ke kulit dengan orang asing.

Hal itu disampaikan oleh Kepala ahli epidemiologi di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China Wu Zunyou.

Dia mengeluarkan peringatan tersebut untuk mencegah penyebaran cacar monyet atau monkeypox.

"Untuk mencegah kemungkinan infeksi cacar monyet dan sebagai bagian dari gaya hidup sehat kita, disarankan agar 1) Anda tidak melakukan kontak kulit langsung dengan orang asing," terang Wu Zunyou, dalam sebuah posting di akun Weibo resminya pada Sabtu (17/9/2022).

Wu juga meminta warga untuk menghindari kontak kulit dengan orang-orang yang telah berada di luar negeri dalam tiga minggu terakhir serta semua "orang asing".

Dia mengatakan pembatasan ketat Covid-19 di China dan kontrol perbatasan yang ketat sejauh ini telah mencegah penyebaran cacar monyet.

Dilansir dari AFP, Wu memperingatkan penduduk “Negeri Tirai Bambu” agar tidak membiarkan kasus cacar monyet "menyelinap melalui jaring".

Postingannya telah dibagikan secara luas di berbagai platform media sosial China selama akhir pekan lalu. Bagian komentar di posting awal dinonaktifkan.

Tapi, posting Wu tersebut telah disebarluaskan oleh akun lain.

Dari situ, beberapa netizen diketahui mengkritik seriuan pejabat tinggi kesehatan China tersebut.

Di mana, ada yang merasa khawatir pedoman Wu itu dapat menyebabkan xenofobia dan memicu tindakan dengan kekerasan terhadap orang-orang Asia di luar negeri.

Hal ini pernah terjadi pada awal pandemi Covid-19 karena asosiasi virus dengan orang-orang keturunan China.

Selain itu, beberapa netizen menyampaikan bahwa ada pekerja asing dan penduduk asing di China yang belum keluar negeri karena pembatasan Covid-19. Dia mempertanyakan nasib mereka.

"Apakah dia (Wu) tahu bahwa banyak orang asing telah tinggal di China selama bertahun-tahun?" kata yang lain.

Di bawah kebijakan nol-Covid China, orang yang memasuki negara itu biasanya harus menyelesaikan antara satu dan dua minggu isolasi pada saat kedatangan.

Pasien cacar monyet di China

Pejabat Kesehatan di Kota Chongqing sebelumnya menjelaskan pasien yang diidentifikasi dengan cacar monyet di Chongqing sudah "segera diisolasi" saat memasuki kota dan tidak ada jejak penularan sosial maupun risiko penularannya rendah.

Monkeypox adalah penyakit yang menyebabkan lesi kulit yang menyakitkan dan gejala seperti flu.

Secara historis, virus telah menyebar melalui kontak langsung dengan lesi, cairan tubuh dan tetesan pernapasan, dan kadang-kadang melalui kontaminasi tidak langsung melalui permukaan seperti tempat tidur bersama.

Namun dalam wabah ini, ada bukti awal bahwa penularan seksual juga berperan.

Organisasi Kesehatan Dunia mengumumkan keadaan darurat kesehatan global pada bulan Juli setelah cacar monyet, yang terkait dengan virus cacar yang diberantas, telah menyebar ke puluhan negara di mana sebelumnya tidak ditemukan.

Lebih dari 50.000 kasus dan 16 kematian telah dilaporkan ke WHO sejak wabah dimulai, kata kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus awal bulan ini.

https://www.kompas.com/global/read/2022/09/19/192900570/temukan-kasus-cacar-monyet-china-minta-warga-tak-sentuh-orang-asing

Terkini Lainnya

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke