Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

NASA Tunda Peluncuran Roket Raksasa Artemis 1 ke Bulan karena Masalah Mesin

Misi Artemis 1 rencananya akan digunakan untuk membawa lagi astronot ke Bulan, lebih dari 50 tahun setelah misi terakhir Apollo.

Penundaan debut Artemis 1 dilakukan setidaknya empat hari, menurut laporan Reuters.

Dengan demikian, peluncuran misi Artemis 1 kemungkinan bisa dicoba lagi pada Jumat (2/9/2022) tetapi tergantung hasil analisis data lebih lanjut, kata pejabat senior NASA dalam jumpa pers beberapa jam setelah hitungan mundur dibatalkan.

Jika para teknisi dapat menyelesaikan masalah dalam 48 hingga 72 jam ke depan, "Jumat pasti bisa," kaya Michael Sarafin manajer misi Artemis NASA kepada wartawan.

Program Artemis yang dibanggakan NASA dengan rute Bulan ke Mars meneruskan misi Apollo di Bulan tahun 1960-an dan 1970-an menggunakan roket Space Launch Vehicle (SLS) juga kapsul astronot Orion.

Misi Artemis 1 akan berlangsung selama enam minggu dengan uji terbang kapsul Orion tanpa awak di sekitar Bulan, dan kembali ke Bumi untuk mendarat di Pasifik.

Kerusakan pada Senin (29/8/2022) muncul saat tangki bahan bakar roket sedang diisi dengan oksigen cair super dingin dan propelan hidrogen di Kennedy Space Center di Cape Canaveral, Florida.

Tim peluncuran lalu memulai proses mendinginkan empat mesin SLS utama, tetapi satu mesin gagal menjadi dingin seperti yang diharapkan, kata NASA. Penerbangan dibatalkan dua menit setelah waktu peluncuran yang ditargetkan.

  • Roket China Dilaporkan Jatuh ke Bumi, NASA: Belum Ada Info Lokasi
  • Rusia Akan Buat Stasiun Luar Angkasa Sendiri, Ogah Ikut NASA
  • Misi Penting Terakhir Pesawat Ulang Alik NASA

Penundaan peluncuran adalah hal biasa dalam urusan luar angkasa, dan peristiwa terbaru ini bukan indikasi langsung kemunduran besar bagi NASA atau kontraktor utamanya, yaitu Boeing Co untuk SLS dan Lockheed Martin Corp untuk Orion.

"Kami tidak meluncurkannya sampai benar," kata kepala NASA Bill Nelson dalam wawancara setelah peluncuran ditunda.

"Ini mesin yang sangat rumit, sistem yang sangat rumit, dan semua itu harus bekerja. Dan kita tidak bisa menyalakannya sebelum siap digunakan."

Namun, penundaan itu mengecewakan ribuan penonton yang sudah berkumpul di pantai sekitar Cape Canaveral dengan teropong di tangan.

Wakil Presiden AS Kamala Harris juga sudah tiba di NASA, bergabung dengan para tamu undangan yang menghadiri acara tersebut.

SLS dianggap sebagai roket paling kuat dan kompleks di dunia, mewakili sistem peluncuran vertikal baru terbesar yang dibangun NASA sejak roket Saturn V diterbangkan selama misi Apollo. Inovasi ini tumbuh dari perlombaan luar angkasa AS-Soviet pada zaman Perang Dingin.

Berita video "NASA Kembali Tunda Uji Coba Roket Artemis 1" dapat disimak di bawah ini.

 

https://www.kompas.com/global/read/2022/08/30/093000270/nasa-tunda-peluncuran-roket-raksasa-artemis-1-ke-bulan-karena-masalah

Terkini Lainnya

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke