Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hadapi Kekeringan, Inggris Perlu Kelola Sumber Daya Air Hati-hati

LONDON, KOMPAS.com – Inggris perlu terus mengelola sumber daya airnya dengan hati-hati selama beberapa bulan mendatang setelah musim panas terkering selama 50 tahun terlewati.

Hal tersebut disampaikan National Drought Group, sebauh kelompok yang terdiri atas pejabat pemerintah, perusahaan air, dan kelompok lingkungan, pada Selasa (23/8/2022).

National Drought Group menambahkan, sekarang pun Inggris juga perlu merencanakan potensi kekurangan air pada 2023.

Saat ini, 10 dari 14 wilayah Badan Lingkungan Hidup di Inggris dalam status kekeringan, sebagaimana dilansir Reuters.

“Namun ada kebutuhan untuk terus mengelola sumber daya air dengan hati-hati selama beberapa minggu dan bulan mendatang untuk memastikan bahwa kebutuhan masyarakat, petani dan industri, dan alam dan satwa liar terpenuhi,” kata National Drought Group.

Awal bulan ini, beberapa wilayah di Inggris resmi mengumumkan kekeringan, sebuah peristiwa yang baru terjadi untuk kali pertama sejak 2018.

Guna melindungi pasokan air, enam perusahaan air bahwa menerapkan pembatasan ketat.

National Drought Group sepakat untuk meningkatkan pekerjaannya guna membantu mengelola kekeringan, termasuk memantau tingkat air tanah dan patroli irigasi.

Kelompok tersebut menambahkan, level air di sungai, danau, air tanah, dan waduk dapat terisi kembali dan mencapai tingkat normal pada musim semi ini.

Tetapi, perencanaan harus dimulai sekarang tentang bagaimana mengelola kekurangan air pada 2023 jika terjadi musim gugur atau musim dingin yang kering.

Kepala Eksekutif Badan Lingkungan Hidup James Bevan mengatakan, perubahahan nyata diperlukan agar berbagai pihak bijaksana menggunakan air.

“Musim panas ini harus menjadi peringatan tentang bagaimana bangsa ini bersiap menghadapi cuaca ekstrem dan bagaimana kita memanfaatkan sumber daya air kita sebaik mungkin,” ujar Bevan.

https://www.kompas.com/global/read/2022/08/24/180100670/hadapi-kekeringan-inggris-perlu-kelola-sumber-daya-air-hati-hati

Terkini Lainnya

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Global
Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Internasional
6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

Global
Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Global
Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Global
[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Global
Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Global
Menlu Jerman: Ukraina Butuh Segera Tingkatkan Pertahanan Udara untuk Lawan Rusia

Menlu Jerman: Ukraina Butuh Segera Tingkatkan Pertahanan Udara untuk Lawan Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke