Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengakuan Hadi Matar, Penikam Salman Rushdie, di Sidang dan Wawancara Media

Dengan diborgol dan mengenakan pakaian penjara bergaris hitam-putih, Hadi Matar menjalani persidangan di pengadilan New York.

Dia menjawab dakwaan juri setelah diduga merangsek ke panggung pada Jumat (12/8/2022) dan menikam Salman Rushdie berulang kali di leher dan perut, sehingga penulis asal Inggris itu dalam kondisi kritis.

Dikutip dari kantor berita AFP, hakim memerintahkan Hadi Matar tetap ditahan tanpa jaminan.

Pengacara Hadi Matar yaitu pembela umum Nathaniel Barone menekankan asas praduga tak bersalah sampai terbukti bersalah.

Dia juga memperingatkan, jangan membawa kasus tersebut ke media seperti wawancara dengan Hadi Matar yang diterbitkan New York Post pekan ini.

Di wawancara tersebut, Hadi Matar mengatakan bahwa dia terkejut Salman Rushdie selamat dari serangan itu.

"Saya tidak suka orangnya. Saya tidak berpikir dia orang yang sangat baik," katanya tentang penulis kelahiran India tersebut. "Saya tidak menyukainya. Saya sangat tidak menyukainya."

Menurut Barone, wawancara ini bisa memengaruhi putusan juri.

"Mungkin, mungkin saja, calon juri mendengar hal-hal tertentu yang selalu ada di benak mereka," kata Barone kepada wartawan.

  • Salman Rushdie Ditikam, Tersangka Terkejut Penulis Ayat-ayat Setan Itu Selamat
  • Buku Ayat-ayat Setan Salman Rushdie Puncaki Best Seller di Amazon
  • Pengakuan Tersangka Penyerang Salman Rushdie: Punya Kekaguman kepada Ayatollah Khomeini

Polisi dan jaksa hanya memberikan sedikit informasi tentang latar belakang Hadi Matar atau kemungkinan motivasi di balik insiden Salman Rushdie diserang.

Keluarga Matar tampaknya berasal dari Desa Yaroun di Lebanon selatan, tetapi Hadi lahir di Amerika Serikat, menurut pejabat Lebanon.

Adapun Salman Rushdie lahir di India pada 1947, lalu pindah ke New York 20 tahun lalu dan menjadi warga negara AS pada 2016.

Iran membantah memiliki hubungan dengan Hadi Matar.

Salman Rushdie selama bertahun-tahun berada di bawah perlindungan polisi setelah para pemimpin Iran menyerukan pembunuhannya atas penggambaran Nabi Muhammad dalam novel Ayat-ayat Setan atau The Satanic Verses pada 1988.

Berita video "Penulis Buku Ayat-ayat Setan Salman Rushdie Terancam Kehilangan Satu Mata Usai Ditikam di New York" dapat disimak di bawah ini.

https://www.kompas.com/global/read/2022/08/19/190300170/pengakuan-hadi-matar-penikam-salman-rushdie-di-sidang-dan-wawancara-media

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke