Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rusia Betulan Pangkas Aliran Gas ke Eropa, Jerman Waspada Penjatahan

BERLIN, KOMPAS.com – Rusia mengurangi gasnya ke Eropa pada Rabu (27/7/2022), sebuah eskalasi lebih lanjut soal perselisihan antara Moskwa dan Uni Eropa (UE) di bidang energi.

Pengurangan gas Rusia tersebut akan semakin mempersulit sekaligus mengerek harga gas di Eropa yang sedang berupaya mengisi stoknya menjelang musim dingin.

Pada Rabu, gas dari Rusia yang dialirkan ke Eropa melalui pipa Nord Stream 1 hanya seperlima dari total kapasitasnya, sebagaimana dilansir Reuters.

Pada Selasa (26/7/2022), negara-negara UE menyepakati rencana darurat untuk mengekang permintaan gas setelah mencapai berkompromi untuk membatasi pemotongan untuk beberapa negara.

Lewat rencana tersebut, mereka berharap konsumsi gas bisa ditekan sehingga mengurangi dampak bila Rusia menghentikan pasokan gasnya secara total.

Rencana tersebut menyoroti kekhawatiran mengenai penjatahan gas yang bakal memukul perekonomian Eropa dengan keras.

Sejumlah analis dari Royal Bank of Canada mengatakan, rencana itu dapat membantu Eropa melewati musim dingin asalkan aliran gas dari Rusia berada pada kapasitas 20 persen hingga 50 persen.

Rusia beralasan, pemangkasan aliran gas tersebut disebabkan oleh berbagai masalah teknis di pipa Nord Stream 1.

Di sisi lain, UE meniding Rusia menggunakan energi sebagai senjata untuk memeras blok tersebut dan membalas sanksi Barat atas invasinya ke Ukraina.

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, Gazprom telah memasok gas sebanyak mungkin ke Eropa.

Dia menambahkan, masalah teknis yang diakibatkan berbagai sanksi atas berbagai peralatan mencegahnya mengekspor lebih banyak.

Ancaman penghentian total

Penurunan gas terjadi kurang dari sepekan setelah pipa dipergunakan kembali pasca pemeliharaan rutin tahunan selama 10 hari.

Para politisi Eropa telah berulang kali memperingatkan bahwa Rusia bisa saja menghentikan aliran gas sepenuhnya musim dingin ini.

Jika hal itu terjadi, Jerman akan jatuh ke dalam resesi dan membuat harga konsumen dan industri melonjak lebih jauh.

Klaus Mueller, kepala regulator jaringan Jerman, mengatakan bahwa negara itu masih bisa menghindari kekurangan gas yang akan mendorong penjatahannya.

Mueller mengeluarkan permohonan kepada rumah tangga dan industri untuk menghemat gas dan menghindari penjatahan.

“Yang penting adalah menghemat gas. Saya ingin mendengar lebih sedikit keluhan tetapi laporan (dari industri mengatakan) kami sebagai sektor berkontribusi terhadap ini,” ucap Mueller kepada penyiar Deutschlandfunk.

Pelaku industri Jerman memperingatkan, perusahaan-perusahaan mungkin tidak punya pilihan selain memotong produksinya agar tercapai penghematan yang lebih besar, menunjuk pada persetujuan yang lambat untuk beralih dari gas alam ke bahan bakar lain yang lebih berpolusi.

Saat ini, Jerman berada di Fase 2 dari rencana gas darurat tiga tahap. Jika masuk Fase 3, maka penjatahan energi tak bisa terelakkan.

Berita video "Gazprom Potong Lagi Pasokan Harian Gas Rusia di Pipa Nord Stream 1" dapat disimak di bawah ini

https://www.kompas.com/global/read/2022/07/27/213100370/rusia-betulan-pangkas-aliran-gas-ke-eropa-jerman-waspada-penjatahan

Terkini Lainnya

 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke