Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berkunjung ke Malaysia, Menlu Australia Sebut Negaranya Bagian dari Asia

KOTA KINABALU, KOMPAS.com – Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong menuturkan bahwa negaranya adalah bagian dari Asia.

Hal tersebut disampaikannya kala dia mengunjungi kota kelahirannya yakni Kota Kinabalu, Negara Bagian Sabah, Malaysia, sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (1/7/2022).

Wong menuturkan itu karena data terbaru menunjukkan lebih dari separuh warga Australia lahir di luar negeri atau memiliki orang tua imigran.

Wong kecil tinggal selama delapan tahun di Kota Kinabalu sebelum bermigrasi ke Australia. Kunjungannya ke Kota Kinabalu sebagai bagian dari kunjungan resminya ke Malaysia.

“Satu dari dua orang Australia lahir di luar negeri atau memiliki orang tua yang lahir di luar negeri, jadi ini adalah pengalaman yang sangat Australia,” kata Wong kepada media pada kunjungannya di Malaysia.

“Sangat penting bahwa Australia berbicara kepada Asia Tenggara dengan cara yang mengakui bahwa kami adalah bagian dari kawasan ini dan masa depan kita bersama,” sambung Wong.

Hasil sensus yang dilakukan setiap lima tahun dan dirilis pada Selasa (28/7/2022) menunjukkan untuk pertama kalinya, lebih dari separuh penduduk Australia (51,5 persen) lahir di luar negeri atau memiliki orang tua migran.

“Kami adalah bangsa yang multikultural dan beragam. Ini adalah salah satu kekuatan Australia dan kami harus lebih banyak menceritakan kisah itu di kawasan ini,” tutur Wong.

Dalam pidatonya, Wong berujar bahwa neneknya, keturunan Tionghoa Hakka, membesarkan anak-anaknya sendirian di Sabah setelah sebagian besar keluarganya meninggal dalam Perang Dunia II.

Ayah Wong mendapat beasiswa Australia untuk belajar arsitektur di University of Adelaide. Dia kemudian menikah dengan seorang wanita Australia.

Setelah itu, keduanya lantas memutuskan kembali untuk berkeluarga di Kota Kinabalu.

Komentar Wong dan kunjungan resminya ke Malaysia terjadi berselang dua dekade setelah mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, mengatakanbahwa Australia tidak dapat bergabung dengan kelompok diplomatik Asia Timur.

Kala itu, Mahathir mengatakan bahwa Australia mereka adalah “orang Eropa” dan mereka tidak dapat menjadi “orang Asia”.

Namun pada 2019, Mahathir meramalkan dalam sebuah wawancara surat kabar bahwa banyaknya migrasi ke Australia berarti bahwa “Negeri Kanguru” di masa depan akan lebih Asia daripada Eropa.

Dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui email pada Jumat malam, Mahathir mengatakan kepada Reuters bahwa dia bangga ada seorang warga Australia kelahiran Malaysia menjadi menteri luar negeri.

https://www.kompas.com/global/read/2022/07/02/191500770/berkunjung-ke-malaysia-menlu-australia-sebut-negaranya-bagian-dari-asia

Terkini Lainnya

Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki 'Influencer Tuhan' Akan Jadi Santo Milenial Pertama

Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki 'Influencer Tuhan' Akan Jadi Santo Milenial Pertama

Internasional
Pasca Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Pasca Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Global
Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Global
Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Global
Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Global
Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Global
Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Internasional
Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke