Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rusia Pakai Rudal Tua Era Soviet, Serangannya Banyak Meleset ke Situs Sipil Ukraina

KYIV, KOMPAS.com - Rusia menggunakan rudal yang tidak akurat dari stok lama dari era Soviet untuk lebih dari 50 persen serangannya di Ukraina, sementara tingkat serangannya meningkat lebih dari dua kali lipat dalam dua minggu terakhir.

Rudal Rusia telah mencapai berbagai target di Ukraina dalam beberapa hari terakhir, termasuk menewaskan sedikitnya 18 orang di sebuah pusat perbelanjaan di pusat kota Kremenchuk.

Brigadir Jenderal Ukraina Oleksii Hromov mengatakan pada konferensi pers pada hari Kamis bahwa Rusia berusaha untuk menyerang militer dan infrastruktur penting, tetapi penggunaan rudal era Soviet yang kurang akurat menyebabkan hilangnya nyawa warga sipil secara signifikan.

Brigadir jenderal Ukraina mengatakan 202 rudal telah ditembakkan ke Ukraina pada paruh kedua Juni.

Jumlah itu meningkat dari 120 rudak pada paruh pertama bulan itu. Dia pun menyoroti bahwa 68 situs sipil Ukraina telah terkena sasaran pada paruh kedua bulan ini.

Akan tetapi analisis Brigadir Jenderal Ukraina itu menyimpang dari beberapa politisi Ukraina, yang menuduh Rusia sengaja menyerang warga sipil untuk menabur kepanikan.

“Target musuh tetap fasilitas militer, infrastruktur dan industri penting, jaringan transportasi. Pada saat yang sama, penduduk sipil menderita kerugian yang signifikan karena serangan (yang tidak tepat sasaran),” kata Hromov sebagaimana dilansir Al Jazeera pada Kamis (30/6/2022).

“Untuk melakukan serangan roket, musuh di lebih dari 50 persen (kasus) menggunakan rudal dari cadangan Soviet, yang tidak cukup tepat. Akibatnya, gedung-gedung sipil menjadi sasaran,” tambahnya.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyebut serangan Senin (27/6/2022) di pusat perbelanjaan Kremenchuk sebagai serangan "teroris", yang disengaja dan para pemimpin Barat serta Paus Fransiskus bergabung dengannya untuk mengutuk serangan itu.

Rusia, yang menginvasi Ukraina pada 24 Februari, membantah menargetkan warga sipil dan mengatakan hanya menyerang infrastruktur militer.

Awal bulan ini, kementerian pertahanan Inggris mengatakan bahwa pesawat pembom Rusia kemungkinan telah meluncurkan lusinan rudal anti-kapal era 1960-an yang berat terhadap sasaran di darat Ukraina.

Rusia kemungkinan terpaksa menggunakan rudal anti-kapal berbobot 5,5 ton karena kekurangan rudal modern yang lebih presisi, kata kementerian Inggris.

Rudal Kh-22 dirancang terutama untuk menghancurkan kapal induk menggunakan hulu ledak nuklir.

Ketika rudal tersebut digunakan untuk menyerang target di darat dengan hulu ledak konvensional, mereka “sangat tidak akurat dan karena itu dapat menyebabkan kerusakan parah dan korban jiwa”, kata kementerian tersebut.

Rudal Rusia telah menghantam beberapa kota dalam beberapa pekan terakhir, termasuk Kyiv, Kharkiv, Dnipro, dan banyak lagi.

Pejabat setempat mengatakan banyak dari rudal itu mengenai bangunan sipil seperti gedung apartemen dan sekolah.

Rudal menghantam sebuah blok apartemen dan taman pembibitan di pusat Kyiv pada Minggu (26/6/2022) pagi, menewaskan satu orang dan melukai enam, kata pejabat setempat.

https://www.kompas.com/global/read/2022/07/01/190200270/rusia-pakai-rudal-tua-era-soviet-serangannya-banyak-meleset-ke-situs

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke