Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Turki Pamerkan Drone Bayraktar TB2 di Festival Kedirgantaraan Azerbaijan

BAKU, KOMPAS.com – Turki memamerkan drone canggih dan teknologi pertahanannya lainnya di festival kedirgantaraan dan teknologi "Teknofest" di Azerbaijan.

Drone Bayraktar TB2 buatan Turki tak luput dipamerkan dalam festival yang digelar di Ibu Kota Azerbaijan, Baku, tersebut.

Bayraktar TB2 diproduksi oleh perusahaan Baykar Defence, sebagaimana dilansir AFP, Sabtu (28/5/2022).

Pada Rabu (25/5/2022), Bayraktar TB2 dipamerkan terbang di atas Baku.

Drone Turki tersebut pertama kali menarik perhatian pada 2019 ketika digunakan dalam perang di Libya untuk menggagalkan serangan komandan pemberontak, Jenderal Khalifa Haftar, terhadap pemerintah di Tripoli.

Drone tersebut kemudian kembali beraksi pada tahun berikutnya ketika Azerbaijan yang didukung Turki merebut kembali sebagian besar tanah yang hilang dari pasukan separatis Armenia di wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan.

Warga Azerbaijan yang mennghadiri festival kedirgantaraan tersebut bertepuk tangan ketika Bayraktar TB2 dipamerkan dan unjuk gigi.

Seorang pejabat senior dari industri pertahanan Turki mengatakan, negaranya menghadapi spektrum ancaman yang luas, termasuk dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan ISIS.

PKK terdaftar sebagai kelompok teror oleh Ankara dan sekutu Baratnya.

Ekspor ke 25 negara

Michael Boyle dari Rutgers University-Camden di AS mengatakan bahwa drone buatan Turki seperti Bayraktar TB2 semakin penting untuk konflik modern.

Selama bertahun-tahun, eksportir terkemuka seperti AS dan Israel membatasi jumlah negara yang akan mereka jual, dan juga membatasi model yang ingin mereka jual, katanya kepada AFP.

“Ini menciptakan celah di pasar ekspor yang negara-negara lain, terutama Turki dan China, telah bersedia untuk mengisinya,” tambah penulis buku The Drone Age: How Drone Technology Will Change War and Peace tersebut.

Seorang pejabat Turki mengatakan, negaranya telah berinvestasi dalam industri pertahanan sejak tahun 2000-an.

Tetapi, lompatan nyata terjadi pada tahun 2014 setelah investasi serius dalam teknologi maju dan pergeseran ke arah penggunaan barang-barang buatan lokal.

Pada awal 2000, ekspor teknologi pertahanan Turki hanya berkisar 248 juta dollar AS (Rp 3,6 triliun).

Angka ini meningkat pesat pada 2021 yakni 3 miliar dollar AS (Rp 43 triliun) dan akan mencapai 4 miliar dollar AS (Rp 58 triliun) pada 2022.

Hari ini, Turki mengekspor drone yang relatif murah dan efektif ke lebih dari 25 negara.

Boyle mengatakan, drone tersebut dapat digunakan untuk serangan langsung, terutama terhadap pemberontak dan pasukan teroris.

Selain itu, drone tersebut juga bisa digunakan untuk pengintaian medan perang untuk meningkatkan akurasi dan meningkatkan serangan.

"Jadi mereka adalah pendukung kekuatan darat, dan ini membuat mereka sangat berguna untuk negara-negara seperti Ukraina yang memerangi musuh yang unggul secara militer," kata Boyle.

https://www.kompas.com/global/read/2022/05/30/074500170/turki-pamerkan-drone-bayraktar-tb2-di-festival-kedirgantaraan-azerbaijan

Terkini Lainnya

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke