Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Belarus Terjunkan Pasukan Khusus di Dekat Perbatasan Ukraina

MINSK, KOMPAS.com – Belarus akan mengerahkan pasukan operasi khusus di tiga daerah dekat perbatasan selatannya dengan Ukraina.

Pengumuman itu disampaikan angkatan bersenjata Belarus pada Selasa (10/5/2022), sebagaimana dilansir Reuters.

Sebelumnya, Presiden Belarus Alexander Lukashenko berbicara tentang peran rudal buatan Rusia dalam meningkatkan pertahanan negaranya.

Pada Maret, Belarus mengatakan bahwa angkatan bersenjatanya tidak ambil bagian dalam invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai pada 24 Februari.

Namun, Belarus digunakan Rusia sebagai salah satu pijakan untuk mengirim ribuan tentaranya ke Ukraina.

Di sisi lain, Belarus juga mengeluhkan aksi negara-negara NATO yang mengerahkan tentara di dekat perbatasannya yakni di Polandia, Lituania, dan Latvia.

Sebagai tanggapan, Belarus lantas meningkatkan jumlah dan intensitas latihan militernya sendiri.

“Amerika Serikat (AS) dan sekutunya terus membangun kehadiran militer mereka di perbatasan Republik Belarus,” kata Kepala Staf Umum Belarus Viktor Gulevich.

Dia menambahkan, pengerahan tentara NATO telah meningkat lebih dari dua kali lipat dalam enam bulan terakhir, baik dari segi kuantitas maupun kualitas.

Gulevich menuturkan, Belarus juga mengerahkan unit pertahanan udara, artileri, dan rudal untuk latihan di wilayah baratnya.

Lukashenko berujar, Moskwa setuju membantu Minsk untuk memproduksi rudal yang mirip dengan Iskander. Rudal Iskander telah digunakan Rusia di Ukraina.

Dia juga ingin Belarus terus menggunakan sistem rudal permukaan-ke-udara S-400 dan S-300 buatan Rusia.

“Kami realistis, kami memahami bahwa kami tidak akan mampu mengalahkan NATO. Tetapi kami dapat menyebabkan kerusakan, terutama di wilayah-wilayah yang akan kami serang,” ujar Lukashenko.

https://www.kompas.com/global/read/2022/05/11/090100270/belarus-terjunkan-pasukan-khusus-di-dekat-perbatasan-ukraina

Terkini Lainnya

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke