Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Korban Tewas Banjir Bandang Afrika Selatan Jadi 341 Jiwa, Bencana Terburuk dalam 30 Tahun

JOHANNESBURG, KOMPAS.com – Korban tewas akibat banjir dahsyat di pesisir timur provinsi KwaZulu-Natal, Afrika Selatan, telah bertambah menjadi 341 jiwa.

Laporan tersebut disampaikan Perdana Menteri KwaZulu-Natal Sihle Zikalala pada Kamis (14/4/2022) malam waktu setempat.

“Sebanyak 40.723 orang telah terkena dampak, dan sayangnya, 341 jiwa tewas,” kata Zikalala sebagaimana dilansir Anadolu Agency.

Zikalala mengatakan, mereka uga masih menghitung jumlah orang hilang. Sejauh ini, ada 55 orang yang mengalami luka-luka.

Selain itu, sebanyak 248 sekolah telah rusak serta beberapa pabrik air minum, yang menyebabkan kekurangan air minum.

“Tingkat kehancuran kehidupan manusia, infrastruktur, dan jaringan pemberian layanan di provinsi ini belum pernah terjadi sebelumnya,” ujar Zikalala.

Hujan lebat yang tidak biasa dimulai beberapa hari yang lalu di beberapa wilayah KwaZulu-Natal yang memicu banjir bandang.

Wilayah pesisir di provinsi tersebut merupakan tujuan liburan paling populer di Afrika Selatan menjelang liburan Paskah.

Para pejabat mengatakan, banjir badanng tersebut adalah bencana alam terburuk di Afrika Selatan dalam lebih dari 30 tahun terakhir.

https://www.kompas.com/global/read/2022/04/15/100100570/korban-tewas-banjir-bandang-afrika-selatan-jadi-341-jiwa-bencana-terburuk

Terkini Lainnya

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke