Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Taliban Larang Perempuan Naik Pesawat Tanpa Pendamping Laki-laki

KABUL, KOMPAS.com - Taliban disebut telah memerintahkan maskapai penerbangan di Afghanistan untuk melarang perempuan naik pesawat, kecuali ditemani oleh kerabat atau pendamping laki-laki.

Dua pejabat dari maskapai penerbangan Afghanistan, yakni Ariana Afghan Airlines dan Kam Air, mengatakan pada Minggu (27/3/2022) malam waktu setempat bahwa Taliban telah memerintahkan mereka untuk berhenti menaikkan perempuan jika mereka bepergian sendirian.

Menurut para pejabat dari maskapai penerbangan itu yang enggan disebut namanya demi keamanan, keputusan itu diambil setelah diadakan pertemuan pada Kamis (24/3/2022), antara perwakilan Taliban, dua maskapai penerbangan, dan otoritas imigrasi bandara.

Sejak kembalinya Taliban ke tampuk kekuasaan di Afghanistan, ada banyak pembatasan terhadap kebebasan perempuan yang telah diterapkan kembali.

Pembatasan ini sering kali diterapkan secara lokal atas kemauan pejabat regional dari Kementerian Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan Afghanistan.

Kementerian itu telah mengatakan tidak mengeluarkan arahan yang melarang perempuan naik pesawat sendirian.

Tetapi, sebuah surat yang dikeluarkan oleh seorang pejabat senior Ariana Afghan kepada staf maskapai setelah pertemuan dengan Taliban, membenarkan tindakan Taliban baru tersebut.

"Tidak ada wanita yang diizinkan terbang dalam penerbangan domestik atau internasional tanpa kerabat laki-laki," kata surat tersebut, dikutip dari Kantor Berita AFP yang memperoleh salinannya.

Dua agen perjalanan yang dihubungi AFP juga mengonfirmasi bahwa mereka telah berhenti mengeluarkan atau menjual tiket untuk pelancong perempuan solo.

"Beberapa wanita yang bepergian tanpa kerabat laki-laki tidak diizinkan naik penerbangan Kam Air dari Kabul ke Islamabad pada Jumat (25/3/2022)," ungkap seorang penumpang yang berada dalam penerbangan itu.

Seorang wanita Afghanistan dengan paspor AS juga tidak diizinkan naik pesawat ke Dubai pada Jumat, kata sumber lain.

Taliban telah melarang perjalanan darat antarkota bagi wanita yang bepergian sendiri, tetapi sampai sekarang mereka bebas naik pesawat.

Sejak Agustus 2021, mereka telah memutar kembali dua dekade keuntungan yang dibuat oleh perempuan Afghanistan.

Para perempuan di Afghanistan telah "diperas" dari sebagian besar pekerjaan pemerintah dan pendidikan sekolah menengah, serta diperintahkan untuk berpakaian sesuai dengan interpretasi Al Quran.

Terakhir, puluhan anak perempuan telah berbondong-bondong kembali ke kelas pada Rabu (23/3/2022) setelah sekolah dibuka kembali. Tetapi, pada hari itu juga, hanya berselang beberapa jam, para pejabat Taliban memerintahkan mereka pulang.

Kebijakan itu pun memicu kemarahan internasional. Pihak berwenang Afghanistan belum memberikan alasan yang jelas untuk pembalikan kebijakan tersebut.

https://www.kompas.com/global/read/2022/03/28/122900170/taliban-larang-perempuan-naik-pesawat-tanpa-pendamping-laki-laki

Terkini Lainnya

Israel Mengelak Serangannya ke Rafah Sebabkan Kebakaran Mematikan

Israel Mengelak Serangannya ke Rafah Sebabkan Kebakaran Mematikan

Global
[POPULER GLOBAL] Serangan Israel Bakar Hidup-hidup Pengungsi | Biden Terkesan Membela

[POPULER GLOBAL] Serangan Israel Bakar Hidup-hidup Pengungsi | Biden Terkesan Membela

Global
Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Global
Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Global
Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Global
Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Internasional
Saat 145 Negara Kini Akui Negara Palestina...

Saat 145 Negara Kini Akui Negara Palestina...

Global
Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Global
Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Global
Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Global
Influencer Pendidikan China Terlampau Disiplin, Pendekatan Belajarnya Picu Kontroversi

Influencer Pendidikan China Terlampau Disiplin, Pendekatan Belajarnya Picu Kontroversi

Global
Sempat Alami Masalah Kesehatan, Ini Kondisi Terkini Mike Tyson

Sempat Alami Masalah Kesehatan, Ini Kondisi Terkini Mike Tyson

Global
Kata Biden soal Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Kata Biden soal Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Global
Sejumlah 'Influencer' Kaya Raya di China Hilang dari Media Sosial, Ada Apa?

Sejumlah "Influencer" Kaya Raya di China Hilang dari Media Sosial, Ada Apa?

Global
Uni Eropa: Ukraina Berhak Pakai Senjata Barat untuk Serang Rusia

Uni Eropa: Ukraina Berhak Pakai Senjata Barat untuk Serang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke