MOSKWA, KOMPAS.com – Kremlin menyatakan, Rusia hanya akan menggunakan senjata nuklir jika negaranya terancam.
Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada CNN dalam sebuah wawancara pada Selasa (22/3/2022).
Komentar muncul hampir empat pekan setelah Rusia mengirim pasukannya ke Ukraina sejak 24 Februari, sebagaimana dilansir Reuters.
Peskov menuturkan hal tersebut tengah kekhawatiran Barat bahwa konflik di sana dapat meningkat menjadi perang nuklir.
Peskov membuat komentarnya itu dalam sebuah wawancara berbahasa Inggris ketika ditanya apakah dia yakin Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan menggunakan senjata nuklir.
“Kami memiliki konsep keamanan dalam negeri dan bersifat publik, Anda dapat membaca semua alasan penggunaan senjata nuklir,” tutur Peskov.
“Jadi jika itu adalah ancaman eksistensial bagi negara kami, maka itu (nuklir) dapat digunakan sesuai dengan konsep kami,” ujar Peskov.
Bulan lalu, Putin memerintahkan pasukan nuklir Rusia untuk siaga tinggi.
Sejalan dengan perintah tersebut, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada 28 Februari bahwa pasukan rudal nuklirnya, Armada Utara, dan Armada Pasifik telah ditempatkan pada tugas tempur yang ditingkatkan.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengatakan pada 14 Maret bahwa konflik nuklir kembali menjadi ancaman.
"Prospek konflik nuklir, yang dulu tidak terpikirkan, sekarang kembali ke ranah kemungkinan," kata Guterres.
https://www.kompas.com/global/read/2022/03/23/083100770/kremlin-rusia-hanya-akan-gunakan-nuklir-jika-terancam