Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Radiasi Chernobyl Meningkat Usai Direbut Rusia, Akan Jadi Bom Nuklir?

Mereka juga memperingatkan, penyitaan pembangkit nuklir oleh pasukan Rusia dapat berujung konsekuensi yang mengerikan.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (24/2/2022) memerintahkan pasukannya untuk menyerang Ukraina, dan pada hari yang sama Rusia merebut Chernobyl, salah satu tempat paling tinggi tingkat radioaktifnya di bumi.

Pihak berwenang Ukraina juga mengatakan, sudah memberitahu Badan Energi Atom Internasional bahwa mereka kehilangan kendali atas bahan bakar yang sangat radioaktif dari pembangkit listrik itu.

"Di tangan agresor yang mengerikan, sejumlah besar plutonium-239 ini dapat menjadi bom nuklir yang akan mengubah ribuan hektare menjadi gurun mati dan tak bernyawa," kata Kementerian Perlindungan Lingkungan Ukraina dikutip dari AFP.

Kementerian tersebut lebih lanjut mengatakan, pengambilalihan zona eksklusi Chernobyl oleh pasukan Rusia dapat berujung konsekuensi serius.

"Konsekuensi kemanusiaan dan lingkungan dari bencana semacam itu tidak memiliki batas," tambah kementerian itu, menekankan bahwa "itu akan berujung konsekuensi yang mengerikan bagi orang-orang."

Secara terpisah, parlemen Ukraina mengatakan bahwa data dari sistem pemantauan radiasi otomatis di zona eksklusi Chernobyl menunjukkan tingkat radiasi yang lebih tinggi dari biasanya.

Tingkat radiasi gamma telah terlampaui pada sejumlah besar titik pengamatan, ujar parlemen.

"Karena pendudukan dan pertempuran, saat ini tidak mungkin untuk menetapkan alasan perubahan latar belakang radiasi di zona eksklusi," kata pernyataan itu.

Berbicara kepada AFP, Alexander Grigorash pejabat di Inspektorat Pengaturan Nuklir Negara Ukraina mengatakan, peningkatan tingkat radiasi di zona eksklusi Chernobyl tercatat pada pukul 03.20 waktu setempat.

Grigorash yang merupakan wakil kepala di departemen keselamatan fasilitas nuklir menambahkan, dia tidak dapat memberikan rincian lebih lanjut karena para staf telah dievakuasi dari lokasi setelah pasukan Rusia mengambil alih pabrik tersebut.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov berujar, tingkat radioaktivitas di PLTN Chernobyl normal.

Ledakan di reaktor keempat PLTN Chernobyl pada April 1986 meninggalkan sepetak kawasan di Ukraina dan Belarus yang sangat terkontaminasi dan menyebabkan penciptaan zona eksklusi kira-kira seukuran Luksemburg.

 

https://www.kompas.com/global/read/2022/02/25/214116270/radiasi-chernobyl-meningkat-usai-direbut-rusia-akan-jadi-bom-nuklir

Terkini Lainnya

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke