JENEWA, KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan ada 21 juta kasus virus corona baru yang dilaporkan secara global pekan lalu, jumlah mingguan tertinggi kasus Covid-19 yang tercatat sejak pandemi dimulai.
Sementara itu, jumlah kematian sebagian besar tidak berubah, dengan total lebih dari 50.000 jiwa.
Dalam penilaian mingguan pandemi, yang dikeluarkan Selasa (25/1/2022) malam, badan kesehatan dunia itu mengatakan jumlah infeksi virus corona baru naik 5 persen.
Namun, tingkat peningkatan tampaknya melambat; dengan hanya setengah dari wilayah yang melaporkan peningkatan Covid-19.
Awal bulan ini, jumlah kasus tertinggi sebelumnya - 9,5 juta - tercatat, di tengah lonjakan 71 persen dari minggu sebelumnya. Lonjakan terjadi karena varian Omicron yang sangat menular menyapu dunia.
WHO mengatakan peningkatan kasus terbesar terlihat di Timur Tengah, dengan kenaikan 39 persen, diikuti oleh lonjakan 36 persen di Asia Tenggara.
Kematian karena Covid-19 meningkat di Asia Tenggara, Timur Tengah dan Amerika, tetapi tercatat turun di wilayah lain.
Pada Senin (24/1/2022), direktur jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan agar tidak berbicara bahwa pandemi mungkin memasuki "akhir permainannya".
Dia memperingatkan bahwa kondisi tetap sangat mungkin untuk varian baru muncul, dengan banyak orang yang tidak divaksinasi di beberapa negara di tengah penularan virus yang cepat.
Namun, Tedros mengatakan mungkin saja dunia dapat keluar dari fase akut pandemi, jika tujuan seperti imunisasi setidaknya 70 persen dari populasi masing-masing negara tercapai akhir tahun ini.
Di Inggris, para peneliti di Imperial College London mencatat tingkat prevalensi Covid-19 tertinggi yang pernah ada di Inggris awal bulan ini. Mereka memperkirakan bahwa sekitar satu dari setiap 23 orang yang dites memiliki virus tersebut.
Para ilmuwan mengatakan ada indikasi lonjakan besar-besaran yangdisebabkan oleh varian Omicron mulai menurun, tetapi tingkat infeksi tetap tinggi.
Menurut mereka, varian Omicron jauh lebih kecil kemungkinannya menyebabkan penyakit serius dan rawat inap tetapi menyebar jauh lebih cepat daripada varian Covid-19 sebelumnya, termasuk Delta.
https://www.kompas.com/global/read/2022/01/27/133000970/update-covid-19-dunia-who-catat-infeksi-mingguan-tertinggi-tapi-angka