Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Buru-buru Evakuasi Warganya karena Khawatir Invasi Rusia ke Ukraina, AS Dinilai Berlebihan

KIEV, KOMPAS.com - Ukraina pada Senin (24/1/2022) mengkritik langkah Amerika Serikat (AS) yang secara "prematur" mengevakuasi keluarga staf diplomatik di Kiev, karena kekhawatiran invasi Rusia meningkat.

Washington juga telah mengizinkan keberangkatan "sukarela" staf kedutaan non-esesnsial dan mendesak warga AS untuk meninggalkan negara bekas Soviet itu.

"Kami menganggap langkah seperti itu oleh pihak Amerika terlalu dini dan menunjukkan kehati-hatian yang berlebihan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Oleg Nikolenko dalam sebuah pernyataan melansir AFP.

Dia menambahkan bahwa "tidak ada perubahan radikal" baru-baru ini dalam situasi keamanan di Ukraina timur, di mana separatis pro-Rusia telah terlibat konflik dengan tentara Ukraina sejak 2014.

"Federasi Rusia saat ini melakukan upaya aktif untuk mengacaukan situasi domestik di Ukraina," kata Nicolenko.

Dia mengatakan "informasi yang salah, manipulasi" sedang disebarkan oleh media untuk "menabur kepanikan di antara orang Ukraina dan orang asing".

"Dalam situasi ini, penting untuk secara sadar menilai risiko dan tetap tenang," tambah Nicolenko.

Barat mengatakan Rusia telah mengumpulkan puluhan ribu tentara di perbatasannya dengan Ukraina, bersama dengan gudang tank, kendaraan tempur, artileri dan rudal.

Kremlin menegaskan pasukannya tidak ada di sana untuk menyerang.

Sementara itu pada Senin (24/1/2022), Inggris mengatakan akan mengikuti langkah Washington, meski Uni Eropa tidak sependapat soal keputusan itu.

Kementerian luar negeri Inggris mengatakan pada Senin (24/1/2022) bahwa pihaknya menarik beberapa staf dan kerabat mereka dari kedutaan besarnya di Ukraina, sebagai tanggapan atas "meningkatnya ancaman dari Rusia".

Kedutaan itu sendiri akan tetap terbuka untuk "pekerjaan penting", katanya, setelah AS memerintahkan keluarga semua personil Amerika dalam misinya di Kiev untuk pergi.

AS, Inggris, dan sekutunya telah memperingatkan Rusia tentang konsekuensi serius jika menyerang Ukraina.

London pada Sabtu (22/1/2022) mengatakan Moskwa sedang bersiap untuk memasang rezim boneka di Kiev.

https://www.kompas.com/global/read/2022/01/25/180000070/buru-buru-evakuasi-warganya-karena-khawatir-invasi-rusia-ke-ukraina-as

Terkini Lainnya

Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Blokir Stasiun Kereta Api di Bologna Italia

Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Blokir Stasiun Kereta Api di Bologna Italia

Global
Jelang Pemilu, Calon Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak Saat Kampanye

Jelang Pemilu, Calon Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak Saat Kampanye

Global
Taliban Berupaya Segera Miliki Jalur Kereta Api

Taliban Berupaya Segera Miliki Jalur Kereta Api

Global
Ini Penjara Terkecil di Dunia yang Terdiri 2 Sel Tanpa Jendela

Ini Penjara Terkecil di Dunia yang Terdiri 2 Sel Tanpa Jendela

Global
Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki 'Influencer Tuhan' Akan Jadi Santo Milenial Pertama

Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki 'Influencer Tuhan' Akan Jadi Santo Milenial Pertama

Internasional
Setelah Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Setelah Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Global
Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Global
Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Global
Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Global
Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Global
Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Internasional
Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke