Peng Shuai awal bulan ini mengeklaim, mantan wakil perdana menteri Zhang Gaoli pernah melakukan pelecehan seksual terhadapnya.
Ini adalah kali pertama pertama gerakan #MeToo menyerang eselon teratas Partai Komunis China.
Pejabat China menolak menjawab pertanyaan tentang nasib mantan pemain ganda nomor satu dunia itu. Rincian tuduhannya dihapus dari internet China.
"Saya tidak punya banyak informasi tentang itu, saya mendengarnya seminggu yang lalu, dan sejujurnya itu mengejutkan dia hilang," kata Djokovic kepada wartawan setelah memenangi pertandingan pembuka ATP Finals melawan Casper Ruud.
"Terlebih lagi dia seseorang yang pernah saya lihat di tur tahun-tahun sebelumnya beberapa kali."
"Tidak banyak yang bisa dikatakan selain berharap dia baik-baik saja dan itu mengerikan... Saya bisa membayangkan bagaimana perasaan keluarganya, Anda tahu, dia hilang," lanjutnya dikutip dari AFP, Senin (15/11/2021)
Sebelumnya pada Senin juga, ketua ATP Andrea Gaudenzi mengatakan, "Sangat prihatin dengan ketidakpastian seputar keselamatan dan keberadaan pemain WTA Peng Shuai".
Djokovic juga mengomentari kebingungan seputar komentar pasca-pertandingannya dalam bahasa Italia di ATP Finals di Turin.
Saat itu ia berbicara kepada para penggemar dalam bahasa lokal sambil merasa terhormat untuk menyelesaikan musim sebagai nomor satu dunia untuk rekor ketujuh kalinya.
Beberapa pengamat mengira dia mengumumkan akan pensiun dalam waktu dua tahun, tetapi Djokovic bersikeras bahwa ucapannya disalahpahami oleh pembicara non-Italia.
“Saya hanya tidak berpikir begitu, kenyataannya. Saya masih merasa seperti memiliki tahun-tahun tersisa di kaki saya dan di hati saya dan di kepala saya,” kata Djokovic.
"Selama itu yang terjadi saya akan terus maju karena saya benar-benar mencintai olahraga ini. Ini menantang saya dan memotivasi saya," pungkasnya.
https://www.kompas.com/global/read/2021/11/16/084841970/petenis-china-peng-shuai-hilang-novak-djokovic-ikut-syok