Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Militer China Berkembang Pesat di Luar Perkiraan Pentagon

Laporan tersebut menyebutkan, menemukan bahwa China telah memperluas dan meningkatkan kapasitas persenjataan militernya.

Beijing sebelumnya secara terbuka menegaskan keinginan untuk menyamai atau bahkan melampaui Amerika Serikat sebagai negara adidaya global pada pertengahan abad ke-21.

Dalam laporannya, Pentagon menyatakan, mereka yakin China dapat meningkatkan jumlah hulu ledak nuklir di gudang senjatanya menjadi 1.000 pada tahun 2030, meski tidak mengungkap jumlah yang dimiliki China saat ini.

Hanya satu tahun yang lalu, Pentagon memprediksi China memiliki sekitar 200 hulu ledak nuklir yang kemungkinan akan berlipat ganda jumlahnya pada tahun 2030.

Apakah China sudah memiliki triad nuklir?

Pentagon juga meyakini, China kemungkinan sudah memiliki trio mekanisme sistem pengiriman yang dikenal sebagai triad nuklir, untuk meluncurkan hulu ledak nuklirnya melalui udara, darat, dan laut. Sistem ini telah dimiliki AS dan Rusia selama beberapa dekade.

Washington menilai, bagaimanapun juga China tidak mungkin meluncurkan serangan nuklir tanpa alasan.

Sebaliknya, Departemen Pertahanan AS percaya China sedang membangun sistem pencegahan yang kredibel dan menakuti musuh-musuhnya dengan ancaman nuklir jika Beijing diancam atau diprovokasi.

China mulai membangun setidaknya tiga medan peluncuran rudal baru, yang "secara kumulatif dapat menampung ratusan" silo bawah tanah di mana rudal balistik antarbenua (ICBM) dapat diluncurkan, demikian sebut laporan itu.

Laporan AS itu didasarkan pada informasi yang dikumpulkan hingga tahun 2020 dan tidak mengungkap ekspresi keprihatinan dari Ketua Kepala Gabungan Jenderal Mark Milley tentang uji coba senjata hipersonik yang dilakukan China musim panas lalu.

Sesaat sebelum laporan dirilis pada Rabu (3/11/2021), Milley mengatakan kepada Forum Keamanan Aspen bahwa uji coba rudal hipersonik China dan kemajuan lainnya mengonfirmasi prediksi lain.

"Kami menyaksikan salah satu pergeseran terbesar dalam kekuatan global dan geostrategis yang telah disaksikan dunia," katanya.

Upaya China menjadi kekuatan militer global

Pentagon mencatat bahwa senjata nuklir bukan satu-satunya area di mana militer China, Tentara Pembebasan Rakyat, ingin menguji kapasitas militer AS. China juga berupaya meningkatkan kekuatannya di semua domain, yaitu udara, darat, laut, ruang angkasa, dan dunia siber.

Departemen Pertahanan AS mengkhawatirkan, pangkalan luar negeri yang ingin dikembangkan China suatu hari nanti dapat "mengganggu" operasi militer AS dan bahkan mungkin mendukung operasi militer melawan AS. Presiden Xi Jinping mengatakan China akan menjadi kekuatan militer global pada tahun 2049.

Peningkatan persenjataan menyasar Taiwan?

Laporan itu juga mencatat kekhawatiran AS atas Taiwan, negara demokrasi dengan pemerintahan sendiri yang dipandang China sebagai wilayah yang memisahkan diri.

Peningkatan drastis persenjataan China, juga diduga ada kaitannya dengan memuncaknya eskalasi di kawasan, khususnya dengan Taiwan. Beijing berusaha mengimbangi kekuatan militer Washington yang terang-terangan mendukung Taipei.

Pemerintah AS meyakini, China mengembangkan beberapa skenario, dalam melakukan upaya untuk merebut kembali Taiwan, seperti kampanye blokade bersama terhadap Taiwan, invasi amfibi, serangan udara dan rudal, serangan siber, dan kemungkinan penyitaan wilayah lepas pantai.

Kunjungan delegasi UE ke Taiwan

Di saat memuncaknya kembali ketegangan antara China dan Taiwan, sebanyak 13 anggota parlemen dari komite Uni Eropa mengunjungi Taiwan selama tiga hari. Mereka tiba pada Rabu (3/11/2021) dan bertemu dengan Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang.

"Sudah saatnya bagi Uni Eropa untuk meningkatkan kerja samanya dengan Taiwan,” kata Raphael Glucksmann, Ketua Komite Campur Tangan Asing UE.

Kunjungan itu dilakukan di tengah meningkatnya dukungan untuk Taiwan, yang diklaim China sebagai bagian dari wilayahnya yang menyempal, dan meningkatnya persepsi negatif Beijing terhadap negara-negara Barat.

Tsai menyebut kunjungan itu "sangat signifikan” dan mengatakan Taiwan bersedia berbagi pengalamannya dalam memerangi disinformasi dan ia juga ingin membangun "aliansi demokratis” melawan disinformasi.

https://www.kompas.com/global/read/2021/11/05/200000570/militer-china-berkembang-pesat-di-luar-perkiraan-pentagon

Terkini Lainnya

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Global
Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Global
Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Global
Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Global
Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Global
Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Global
Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke