Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Max Stahl Wartawan yang Rekam Tentara Indonesia Tembaki Warga Timor Timur, Meninggal karena Sakit

Max dilahirkan di Inggris dengan nama Christopher Wenner pada tahun 1954.

Sepanjang kariernya ia sudah mendapat banyak penghargaan internasional atas liputan mengenai konflik dan perang di seluruh dunia.

Namun salah satu karya jurnalistiknya yang paling dikenal adalah ketika ia mengabadikan kejadian di tempat pemakaman Santa Cruz di Dili tahun 1991.

Tentara Indonesia mengarahkan tembakan kepada orang-orang dalam peristiwa yang menewaskan 270 orang tersebut.

Rekaman tentara Indonesia menargetkan para pengunjuk rasa pro-demokrasi kemudian menarik perhatian dunia soal apa yang terjadi di Timor Timur.

Mengetahui jika dia akan ditahan, Max kemudian menyembunyikan rekamannya di batu nisan, lalu diseludupkan ke luar Timor Timur yang saat itu berada di bawah kekuasaan Indonesia.

Max kembali lagi ke Timor Timur di tahun 1999 bersamaan dengan penyelenggaraan referendum untuk menentukan masa depan kawasan tersebut.

Ia lalu merekam lagi berbagai peristiwa kekerasan yang terjadi, setelah sebagian besar warga memutuskan untuk memerdekakan diri dari Indonesia dalam referendum yang diawasi oleh PBB.

Ia pernah mendapatkan Rory Peck Award dari Amerika Serikat, sebuah penghargaan yang diberikan kepada juru kamera freelance yang bekerja di daerah konflik.

Dan menurutnya peristiwa Santa Cruz yang terekam oleh Max adalah salah satu di antaranya.

"Untuk pertama kalinya pesan kami dilihat oleh dunia," kata Jose dalam sebuah pesan di media sosial.

Setelah meliput di berbagai daerah konflik seperti di Chechnya dan Beirut di tahun 1980-an dan 1990-an, Max yang lulusan dari Oxford University menetap di Dili.

Dia juga belajar bahasa Tetun dan merekam sejarah dari negara yang baru merdeka di tahun 1999 tersebut.

Max kemudian mendirikan Pusat Audiovisual bernama Max Stahl Timor-Leste Audiovisual Centre, di mana dia menyimpan sekitar 5.000 jam rekaman video yang mendapat pengakuan dari badan UNESCO.

Rekaman itu termasuk hasil karyanya sendiri selama 30 tahun.

Ayah beranak empat tersebut meninggal hari Rabu lalu di kota Brisbane, setelah berjuang melawan kanker sejak tahun 2012.

Ia meninggal dalam kondisi sedang ditemani istrinya, Dr Ingrid Bucens dan keluarganya.

Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News.

https://www.kompas.com/global/read/2021/10/29/164018170/max-stahl-wartawan-yang-rekam-tentara-indonesia-tembaki-warga-timor-timur

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke