Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jejak Jang Song Thaek, Paman Kim Jong Un yang Dieksekusi Mati

KOMPAS.com - Jang Song Thaek adalah orang nomor dua di Korea Utara.

Setidaknya seperti itulah pandangan publik tentangnya selama ini.

Dia, secara luas dianggap sebagai tokoh paling kuat kedua di Korea Utara. Bahkan, bisa menggantikan Kim Jong Un.

Dilansir Wikipedia, dia merupakan suami dari putri mendiang pendiri Korea Utara, Kim Il Sung, sekaligus paman Kim Jong Un.

Namun, tak pernah ada yang boleh menggantikan posisi Kim. Hanya Kim-lah yang nomor satu, dua, tiga, dan seterusnya.

Ini pulalah yang membuat Jang Song Thaek akhirnya jadi target eksekusi Kim karena dianggap merencanakan pemberontakan.

Hubungan antar paman-keponakan pun tak penting lagi. Kim tak banyak basa-basi dengan melakukan eksekusi.

Dilansir The New York Times, biografi Jang Song Thaek yang ditulis Ra Jong Yil, mantan wakil direktur Badan Intelijen Nasional, banyak bercerita tentang sosoknya.

Buku berjudul "Son-in-Law of a Theocracy" ini, menyebut Jang sebagai korban paling menonjol dari pembersihan yang dilakukan keponakan mudanya sejak memegang kekuasaan pada tahun 2011.

Awalnya, bergabungnya Jang dalam keluarga Kim, bermula dari pertemuannya dengan Kim Kyong Hee, putri pendiri Korea Utara, Kim Il Sung.

Saat itu, keduanya kuliah di Universitas Kim Il Sung pada pertengahan 1960- an, dan saling jatuh cinta.

Ketika ayahnya memindahkan pemuda itu ke perguruan tinggi provinsi untuk memisahkannya, Kim Kyong Hee tak menyerah.

Begitu mereka menikah pada 1972, karier Jang meningkat pesat di bawah perlindungan Kim Jong Il, saudara iparnya dan penerus rezim yang ditunjuk.

Jang sempat bertugas memobilisasi diplomat Korea Utara ke luar negeri untuk mengimpor berbagai produk.

Tetapi, diplomat Korea Utara yang membelot ke Korea Selatan mengatakan bahwa selama perjalanannya ke luar negeri, Jang banyak minum dan berbicara dengan sedih tentang orang-orang yang sekarat karena kelaparan di kampung halamannya.

Meski begitu, Jang membantu keponakannya yang masih muda, Kim Jong Un, memantapkan dirinya sebagai pemimpin Korut selanjutnya.

Tapi pada saat yang sama, Jang memperluas pengaruh dan ambisinya sendiri.

Dia membersihkan saingannya, termasuk Ri Yong Ho , kepala staf umum militer, dan U Dong Chuk, wakil direktur di Kementerian Keamanan Negara.

Tapi, Kim mencium gelagat ini. Jang langsung dijatuhi hukuman mati pada tahun 2013.

Dia dituduh melakukan pengkhianatan dan dieksekusi di tempat dan cara yang sama seperti para komplotannya, kata badan intelijen Korea Selatan.

Mereka dihancurkan oleh senapan mesin antipesawat, kemudian para algojo membakar tubuh mereka dengan penyembur api.

Jurnalis investigasi Bob Woodward, melalui bukunya "Rage", menyebut bahwa Kim Jong Un sempat menunjukkan tubuh tanpa kepala pamannya kepada pejabat senior Korut.

Ada pula versi bahwa Jang tewas di tangan regu tembak, di samping versi lebih ekstem bahwa Jang mati konyol dicabik anjing lapar.

Tapi, semua versi itu menunjukkan satu hal: Kim memerintah Korut dengan kekejaman khasnya, dan tanpa pandang bulu, tega membantai pamannya sendiri.

https://www.kompas.com/global/read/2021/09/14/190417370/jejak-jang-song-thaek-paman-kim-jong-un-yang-dieksekusi-mati

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke