Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Daftar Pertanyaan yang Sering Muncul Mengenai Serangan 9/11

KOMPAS.com – Rakyat Amerika Serikat (AS) mengingat 11 September 2001 sebagai salah satu hari terkelam dalam sejarah mereka.

Pada hari itu, sebanyak empat pesawat penumpang dibajak oleh 19 teroris dan digunakan untuk menyerang sejumlah landmark “Negeri Paman Sam”.

Orang-orang yang menyaksikan tragedi tersebut, baik melalui pemberitaan atau menjadi saksi, ingatan mengerikan mengenai serangan 9/11 bakal terus hidup dalam memori mereka.

Sementara bagi generasi yang lahir setelah tahun 2001, banyak di antara mereka yang mengajukan pertanyaan seputar serangan 11 September.

Saat AS menandai peringatan 9/11 ke-20 pada tahun ini, ada sejumlah pertanyaan yang kerap muncul mengenai tragedi tersebut.

Melansir Indy100, berikut sejumlah pertanyaan yang kerap diajukan mengenai serangan 11 September dan jawabannya.

Mengapa disebut 9/11?

Dua pesawat menabrak World Trade Center (WTC) di New York City dan satu pesawat menabrak markas Kementerian Pertahanan AS alias Pentagon di Washington DC.

Pesawat lain jatuh di sebuah lapangan dekat Shanksville, Pennsylvania, dan diyakini telah dibajak oleh teroris.

Serangan tersebut dilakukan pada 11 September 2001. Di AS, format penulisan tanggalnya yakni bulan dahulu lalu diikuti dengan hari dan tahun.

Dengan menggunakan format tersebut, tragedi itu terjadi pada 9/11/2001 dan disingkat menjadi 9/11.

Sejauh ini, jumlah korban tewas dalam serangan 11 September secara luas dilaporkan sebanyak 2.977 orang.

Korban terbanyak akibat tragedi itu ada di Menara Kembar WTC sebanyak 2.753 orang. Di Pentagon, korban tewas mencapai 184 orang. Sementara di Pennsylvania, 40 orang tewas.

Beberapa di antara korban tewas seketika sementara yang lain meninggal kemudian karena luka-luka mereka.

Ada juga korban jiwa dari kalangan layanan darurat yang bergegas ke tempat kejadian untuk membantu.

Usia para korban berkisar antara dua tahun hingga 85 tahun. Sekitar 75 hingga 80 persen korban tewas adalah laki-laki.

Apakah ada yang selamat dari Menara Kembar?

Ketika WTC diserang, gedung-gedung di kawasan tersebut diisi oleh ribuan orang. Bagi banyak orang, itu adalah tempat kerja mereka

Hanya 20 orang diketahui selamat dari runtuhnya bangunan. Seorang pria jatuh dari lantai 22 dan secara ajaib mendarat di atas puing-puing di Ground Zero.

Menara mana yang runtuh lebih dulu?

Menara utara (1 World Trade Center) memiliki 94 lantai, sedangkan menara selatan (2 World Trade Center) memiliki 110 lantai.

Menara utara disambar pesawat yang dibajak terlebih dahulu, diikuti oleh menara selatan kurang dari 20 menit kemudian.

Menara selatan runtuh lebih dulu, sekitar 55 menit setelah ditabrak pesawat. Menara utara runtuh setengah jam setelah menara selatan.

Siapa yang memimpin serangan 9/11?

Al Qaeda, yang kala itu dipimpin oleh Osama bin Laden, disebut sebagai pihak yang merencanakan serangan 9/11 dari Afghanistan.

Pembajakan pesawat dan serangan 11 September dilakukan oleh 19 orang.

Mayoritas berasal dari Arab Saudi, sementara dua orang dari Uni Emirat Arab (UEA), satu orang dari Mesir, dan satu orang dari Lebanon.

Apa yang terjadi setelah serangan 9/11?

Kurang dari sebulan setelah serangan, pasukan dari AS, Inggris, dan sejumlah negara lain menyerbu Afghanistan.

Presiden AS kala itu, George W Bush, sempat menuntut Taliban yang berkuasa di Afghanistan menyerahkan bin Laden. Tetapi mereka menolak.

Maka dimulailah apa yang Bush sebut sebagai “Perang Melawan Teror” dengan menginvasi Afghanistan yang kemudian berlangsung selama 20 tahun.

Sepuluh tahun kemudian, atau pada 2011, pasukan AS menemukan dan membunuh bin Laden di Pakistan.

Terduga perencana serangan 9/11, Khalid Sheikh Mohammad, ditangkap di Pakistan pada 2003. Dia masih ditahan AS di Teluk Guantanamo, menunggu persidangan.

https://www.kompas.com/global/read/2021/09/11/153832870/daftar-pertanyaan-yang-sering-muncul-mengenai-serangan-9-11

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke